visitaaponce.com

Infeksi Covid Berikan Kekebalan yang Serupa dengan Vaksinasi

Infeksi Covid Berikan Kekebalan yang Serupa dengan Vaksinasi
Vaksinator menyuntikkan vaksin penguat kedua covid-19 kepada seorang warga di Yayasan Dana Sosial Priangan, Bandung, Senin (13/2/2023).(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

PERLINDUNGAN terhadap covid-19 dari infeksi yang pernah dialami  setidaknya setara dengan perlindungan yang didapatkan dari vaksinasi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Lancet, sepuluh bulan setelah terjangkit covid-19, orang masih memiliki risiko 88 persen lebih rendah untuk terinfeksi ulang, rawat inap dan kematian.

"Itu membuat kekebalan alami setidaknya sama tahannya, jika tidak lebih dari dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna,” kata studi tersebut.

Namun demikian, para penulis menekankan bahwa temuan mereka seharusnya tidak menghalangi vaksinasi, yang tetap merupakan cara paling aman untuk mendapatkan kekebalan.

Baca juga: Binus University Ikut Andil 'Workshop Design Thinking' Tingkat ASEAN

Studi yang dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan bahwa ini adalah analisis paling komprehensif tentang berapa lama perlindungan berlangsung untuk berbagai bentuk kekebalan.

Para peneliti meninjau 65 studi dari 19 negara hingga September 2022, yang saat itu sebagian di antaranya sedang dilanda gelombang varian omikron.

Omikron terbukti lebih menular daripada jenis sebelumnya, tetapi tidak terlalu parah. Pada orang dengan kekebalan alami dari varian pra-Omikron, terlihat perlindungan mereka terhadap infeksi ulang jauh lebih cepat hilang menghadapi varian Omikron awal, turun menjadi 36 persen setelah 10 bulan, kata penelitian itu.

"Vaksin terus menjadi penting bagi semua orang untuk melindungi populasi berisiko tinggi seperti mereka yang berusia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki komorbiditas," kata salah satu penulis studi Caroline Stein dari IHME dalam sebuah pernyataan.

Studi ini juga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seperti apa covid-19 di masa depan, karena lebih banyak orang yang divaksinasi terinfeksi ulang, memperoleh kekebalan hibrida.

"Dalam jangka panjang, sebagian besar infeksi akan terjadi pada orang yang memiliki perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah karena infeksi sebelumnya, vaksinasi, atau keduanya," kata Cheryl Cohen, seorang ahli epidemiologi di Institut Nasional Afrika Selatan untuk Penyakit Menular.

"Hasil ini menunjukkan bahwa, mirip dengan virus corona manusia lainnya, mungkin ada beban rawat inap musiman yang rendah yang terkait dengan Covid,” kata Cohen dalam sebuah komentar di Lancet. (AFP/H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat