Kemenkes Dorong Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Cianjur
![Kemenkes Dorong Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Cianjur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/fa3a034c5702e1f8e67ab40c89220c0d.jpg)
WAKIL Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mendorong percepatan pembangunan kembali fasilitas pelayanan kesehatan terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/2).
Dalam kunjungannya, Wamenkes meninjau langsung kondisi bangunan salah satu fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur yakni Puskesmas Cugenang yang masih belum tertangani pasca-terjadinya gempa pada November lalu.
“Saya baru saja mengunjungi puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah 3 bulan pascagempa,” ujar Dante dikutip pada Sabtu (18/2).
Saat ini dinding bangunan yang retak, atap yang hancur, dan banyak lagi titik kerusakan lainnya menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan di dalam tenda darurat dan dua bilik bangunan kayu sementara.
“Kita akan optimalisasi dan koordinasikan lagi supaya fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur bisa segera dilakukan pembangunan kembali. Karena aktivitas pelayanan masyarakat sangat bergantung pada puskesmas ini,” kata Dante.
Baca juga: Renovasi Madrasah di Cianjur Bantuan Yayasan Tarumanagara Diresmikan
Selain itu, Dante juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Peninjauan langsung terhadap fasilitas layanan kesehatan di RSUD Sayang saat ini masih terkendala oleh proses pembangunan infrastruktur rumah sakit pascagempa.
“Saya juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, kondisinya saat ini pelayanan masyarakat masih terkendala pada proses pembangunan infrastrukturnya,” ungkap Wamenkes.
Pembangunan infrastruktur rumah sakit yang tengah dilakukan menyebabkan pelayanan kesehatan di RSUD Sayang harus dilakukan di dalam tenda-tenda darurat. Beberapa layanan kesehatan yang dilakukan di dalam tenda darurat di antaranya layanan rawat inap, tindakan persalinan, layanan Hemodialis (cuci darah), layanan kegawatdaruratan, hingga tindakan operasi.
“Banyak pasien yang masih dirawat dalam tenda-tenda, bahkan ada tindakan operasi yang dilaksanakan di tenda,” tuturnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Gempa Bumi di Batang tidak Menyebabkan Bahaya Ikutan
Penyaluran BBM dan LPG di Kabupaten Batang Aman Pascagempa
Korban Gempa Bumi Batang dan Pekalongan Bertambah: 12 Orang Luka dan 55 Bangunan Rusak
46 Bangunan Rusak Akibat Gempa Bumi Batang di 2 Titik
Batang Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,6
Kejadian Bencana Alam di Jawa Barat Tahun 2024 Tertinggi di Indonesia
Ibu Hamil di Pelosok Bandung Barat Melahirkan saat Ditandu Menuju Puskesmas
Kemenag Minta Jemaah Haji yang Baru Tiba di Indonesia untuk Cek Kesehatan ke Puskesmas
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Imbas Keracunan Massal, Warga Bandung Barat yang akan Gelar Hajatan Harus Lapor Puskesmas
Diserang Beruang, Warga Merangin Alami Luka Parah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap