visitaaponce.com

Kemenkes Dorong Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Cianjur

Kemenkes Dorong Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Cianjur
Ilustrasi kerusakan di Cianjur(AFP)

WAKIL Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mendorong percepatan pembangunan kembali fasilitas pelayanan kesehatan terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/2).

Dalam kunjungannya, Wamenkes meninjau langsung kondisi bangunan salah satu fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur yakni Puskesmas Cugenang yang masih belum tertangani pasca-terjadinya gempa pada November lalu.

“Saya baru saja mengunjungi puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah 3 bulan pascagempa,” ujar Dante dikutip pada Sabtu (18/2).

Saat ini dinding bangunan yang retak, atap yang hancur, dan banyak lagi titik kerusakan lainnya menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan di dalam tenda darurat dan dua bilik bangunan kayu sementara.

“Kita akan optimalisasi dan koordinasikan lagi supaya fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur bisa segera dilakukan pembangunan kembali. Karena aktivitas pelayanan masyarakat sangat bergantung pada puskesmas ini,” kata Dante.

Baca juga: Renovasi Madrasah di Cianjur Bantuan Yayasan Tarumanagara Diresmikan

Selain itu, Dante juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Peninjauan langsung terhadap fasilitas layanan kesehatan di RSUD Sayang saat ini masih terkendala oleh proses pembangunan infrastruktur rumah sakit pascagempa.

“Saya juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, kondisinya saat ini pelayanan masyarakat masih terkendala pada proses pembangunan infrastrukturnya,” ungkap Wamenkes.

Pembangunan infrastruktur rumah sakit yang tengah dilakukan menyebabkan pelayanan kesehatan di RSUD Sayang harus dilakukan di dalam tenda-tenda darurat. Beberapa layanan kesehatan yang dilakukan di dalam tenda darurat di antaranya layanan rawat inap, tindakan persalinan, layanan Hemodialis (cuci darah), layanan kegawatdaruratan, hingga tindakan operasi.

“Banyak pasien yang masih dirawat dalam tenda-tenda, bahkan ada tindakan operasi yang dilaksanakan di tenda,” tuturnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat