visitaaponce.com

Hari Talasemia Sedunia, Pengertian, Penyebab, dan Gejalanya

Hari Talasemia Sedunia, Pengertian, Penyebab, dan Gejalanya
Hari Talasemia sedunia atau World Thalasemia Day diperingati tiap 8 Mei. (Freepik)

HARI Talasemia sedunia atau World Thalasemia Day diperingati tiap 8 Mei. 

Tahun 2023 ini, peringayan Hari Talasemia Sedunia mengusung tema ‘Be aware, share, care:Strengthening education to bridge the Thalassemia Care Gap’ atau pentingnya edukasi untuk mengenali dan memperkecil kesenjangan penanganan Talasemia.

Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rondonuw mengatakan bahwa, data secara global menunjukan bahwa 4%-7% populasi dunia menunjukkan talasemia. Setiap tahun, sekitar 300 ribu hingga 500 ribu bayi lahir disertai dengan kelainan hemoglobin berat, dan 50 ribu hingga 100 ribu anak meninggal akibat talassemia β, 80%.

Baca juga: Perjuangan Devi Penderita Talasemia Divonis Hidup sampai 7 Tahun

“Dari jumlah tersebut berasal dari negara berkembang," katanya dalam media briefing yang dilakukan secara daring pada Jumat (5/5). 

Sedangkan di Indonesia  sendiri, berdasarkan data dari Yayasan Talasemia Indonesia, terjadi peningkatan kasus talasemia yang terus menerus. Sejak tahun 2012 sebanyak 4.896 kasus hingga bulan Juni Tahun 2021 data penyandang talasemia di Indonesia sebanyak 10.973 kasus.

Baca juga: Kiat Hindari Penyakit Keturunan Talasemia

Hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah memasukan deteksi diri pembawa sifat kepada keluarga kandung, penyandang talasemia.

Secara data keluarga penyandang talasemia adalah 50%. Hingga saat ini talasemia belum bisa disembuhkan namun, dapat dicegah dengan cara menghindari pernikahan antara sesama pembawa.

Jadi, apa sih yang di maksud  dengan talasemia itu? 

Pengertian Talasemia

Talasemia adalah kelainan genetik yang membuat tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin normal.

Karena termasuk kelainan genetik, talasemia adalah penyakit yang bersifat diturunkan dari orang tua ke anak kandung. 

Apabila kondisi sudah cukup berat dan serius, talasemia perlu diwaspadai serta diberi penanganan secara tepat.

Lantaran, ada beberapa komplikasi talasemia yang dapat terjadi jika kondisinya sudah cukup serius, di antaranya yaitu gangguan hati, gagal jantung, atau bahkan kematian.

Penyebab Talasemia

Penyebab talasemia adalah mutasi sel DNA pada sel darah merah yang terdiri dari rantai alfa dan beta.

Lebih tepatnya, mutasi sel DNA tersebut mengakibatkan rendahnya produksi kedua jenis rantai pembentuk hemoglobin.

Karena itulah, kelainan genetik ini sering dibedakan menjadi talasemia alfa dan beta. Penjelasan lengkap dari jenis talasemia adalah sebagai berikut:

1. Talasemia Alfa
Normalnya, sel darah merah terdiri dari 4 gen di dalam rantai alfanya. Talasemia alfa adalah kondisi ketika terjadi mutasi pada salah satu gen di dalam rantai alfa ini.

Spesifiknya, apabila mutasi terjadi pada satu atau dua gen di dalam rantai alfa, maka kelainan yang terjadi berupa talasemia alfa minor. Sedangkan, talasemia alfa mayor dapat terjadi ketika mutasi genetik terjadi pada 3 gen di dalam rantai alfa.

Talasemia alfa mayor menjadi kondisi yang cukup serius dan berat. Bahkan, hal ini bisa memengaruhi kemungkinan seorang bayi dalam bertahan hidup.

 2. Talasemia Beta
Alih-alih dibentuk oleh 4 gen layaknya rantai alfa, rantai beta hanya terdiri dari 2 gen pembentuk.

Jika mutasi terjadi pada satu gennya saja, kondisi ini akan disebut dengan talasemia beta minor.

Namun, apabila terjadi pada kedua gen pembentuknya, indikasi kelainan yang terjadi adalah talasemia beta mayor.

Gejala Talasemia
Adapun gejala talasemia yang terjadi secara umum sebagai berikut;

- Mudah Lelah
- Anemia
- Terlihat Pucat
- Sesak Napas
- Pertumbuhan  serta perkembangan  nya terlihat lambat
- Kelainan tulang, terutama pada tulang  wajah
- Urine berwarna gelap.

Pada beberapa bayi, talasemia dapat menunjukkan gejala saat kelahiran. Namun, pada sebagian kasus lainnya, bayi yang mengidap talasemia baru mengembangkan gejalanya selama dua tahun pertama kehidupan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat