visitaaponce.com

Orangtua Dipastikan tidak Perlu Takut Efek Samping Imunisasi Anak

Orangtua Dipastikan tidak Perlu Takut Efek Samping Imunisasi Anak
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

KETUA Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof  Hartono Gunardi mengimbau agar orangtua tidak perlu merasa takut terhadap efek samping yang mungkin muncul setelah anak mendapatkan imunisasi dasar.

"Memang bisa menyebabkan rewel (ditambah risiko demam), dan itu merupakan istilahnya 'harga' yang harus dibayar untuk mendapatkan manfaat jangka panjang proteksi terhadap penyakit buat anak kita," kata Hartono dalam acara Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Jakarta, Senin (8/5).

Menurut Hartono, ketakutan orangtua terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) memang masih menjadi hambatan pada pelaksanaan imunisasi dasar anak di Indonesia.

Baca juga: Kabupaten Pidie Raih Penghargaan Pertama pada Pekan Imunisasi Dunia

Berdasarkan penelitian terhadap sekitar 600 anak yang mendapatkan suntikan imunisasi pentavalen pada usia 2-4 bulan, Hartono menjelaskan efek samping demam tinggi di atas 39 derajat hanya terjadi pada 1% anak dan demam 38 derajat hanya 25% anak.

Menurut dia, KIPI juga tidak selalu terjadi pada anak-anak setelah mendapatkan imunisasi. Meski begitu, Hartono tetap mengingatkan agar orangtua memastikan kondisi kesehatan anak terlebih dahulu sebelum menerima imunisasi.

Obat penurun demam atau paracetamol dapat disiapkan orangtua apabila anak memang mengalami demam setelah imunisasi. 

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Imunisasi Anak Beri Perlindungan Lintas Usia

Menurut Hartono, demam yang muncul wajar terjadi dan biasanya paling lama berlangsung selama 24 hingga 48 jam.

Yang perlu diingat, orangtua tidak dianjurkan memberikan paracetamol sebelum anak mendapatkan imunisasi dan sebelum demam terjadi. Hartono mengatakan pemberian obat sebelum waktunya justru akan mengganggu proses pembentukan antibodi.

"Antibodinya terbentuk memang, tetapi tidak setinggi bila tidak diberi paracetamol," ujar Hartono.

Dia juga mengingatkan paracetamol dibutuhkan saat suhu tubuh anak berada di atas 38 derajat celcius. Saat anak demam, disarankan untuk kompres dengan air hangat dan kenakan pakaian yang tipis.

Demam, kata Hartono, adalah reaksi tubuh ketika menghadapi vaksin yang berisi kuman mati atau kuman yang dilemahkan

"Jadi, ada sistem kekebalan yang dilatih. Untuk nanti kalau dia ketemu musuh betulannya, dia sudah siap," kata Hartono.

Selain masalah efek samping, menurut Hartono, anggapan bahwa vaksin haram disuntikkan pada manusia juga masih menjadi hambatan penerimaan imunisasi di masyarakat.

Hartono memastikan produk akhir vaksin tidak mengandung zat dari babi sama sekali karena sudah melalui proses penyaringan secara berulang-ulang. 

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2016 juga telah mengeluarkan fatwa bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat