visitaaponce.com

Yuk Mengenal 2 Jenis Vaksin Polio Beserta Manfaat, dan Efek Sampingnya

Yuk Mengenal 2 Jenis Vaksin Polio Beserta Manfaat, dan Efek Sampingnya
Ilustrasi imunisasi anak(Freepik)

VAKSIN polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.

Polio disebabkan oleh virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang, mengakibatkan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti satu atau kedua kaki.

Jenis-Jenis Vaksin Polio

Ada dua jenis vaksin polio yang sering digunakan untuk melindungi dari penyakit ini, yaitu vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV). Masing-masing jenis vaksin ini memiliki cara kerja yang berbeda.

Baca juga : Bebas Polio Bukan Berarti Bebas Ancaman

1. Vaksin Polio Suntik (IPV)

Vaksin polio suntik mengandung virus polio yang sudah tidak aktif atau mati. Vaksin ini diberikan melalui suntikan dan berfungsi untuk membentuk kekebalan dalam darah.

Namun, vaksin ini tidak membentuk kekebalan di usus, yang berarti virus polio masih dapat berkembang di usus. Karena alasan ini, vaksin IPV biasanya perlu dilengkapi dengan vaksin OPV untuk memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh.

2. Vaksin Polio Oral (OPV)

Vaksin polio oral mengandung virus polio yang masih aktif tetapi telah dilemahkan. Vaksin ini diberikan dalam bentuk tetesan oral dan dirancang untuk membentuk antibodi di dalam usus. Antibodi ini berfungsi untuk melawan virus yang mungkin berkembang di usus dan darah.

Baca juga : 8,7 Juta Anak sudah Tuntas Diberi Vaksin Polio

Vaksin OPV telah melalui proses pelemahan yang aman, sehingga memberikan perlindungan tanpa risiko berbahaya.

Jadwal dan Dosis Pemberian Vaksin Polio

Jadwal pemberian vaksin polio mengikuti panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Vaksin ini diberikan secara bertahap sejak bayi baru lahir dan terus dilanjutkan hingga usia 18 bulan.

Untuk Anak-Anak:

Baca juga : Menkes Minta Sub PIN Polio Putaran Kedua Didukung Semua Pihak

1. Dosis Utama 

Vaksin polio diberikan dalam empat kali dosis utama. Dosis pertama diberikan pada bayi baru lahir dalam bentuk tetesan oral. Vaksin berikutnya diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

2.  Booster 

Vaksin booster diberikan pada usia 18–24 bulan dan pada usia 5 tahun untuk memastikan perlindungan yang berkelanjutan.

Untuk Orang Dewasa:

Baca juga : Kemenkes: 7,4 Juta Anak sudah Ikut Sub PIN Polio

1. Dosis Utama 

Bagi orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin polio, diberikan vaksin sebanyak tiga kali dengan dosis 0,5 ml untuk setiap suntikan. Dosis pertama dan kedua diberikan dengan jarak 1–2 bulan, sedangkan dosis ketiga diberikan 6–12 bulan setelah dosis kedua. Vaksin diberikan melalui suntikan intramuskular (IM) atau subkutan (SC).

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Vaksin Polio

Untuk memastikan efektivitas vaksin dan meminimalkan risiko efek samping, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum mendapatkan vaksin polio:

- Riwayat Alergi 

Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda atau anak Anda miliki.

- Kondisi Kesehatan

Beritahu dokter jika sedang mengalami demam atau menderita penyakit infeksi tertentu.

- Sindrom Guillain-Barre

Jika ada riwayat sindrom Guillain-Barre, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter.

- Obat-obatan dan Suplemen 

Laporkan jika Anda atau anak Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, atau produk herbal tertentu.

- Kondisi Imun 

Jika Anda atau anak Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah karena penyakit autoimun seperti HIV/AIDS, pastikan untuk memberi tahu dokter.

Proses Pemberian Vaksin Polio

Vaksin polio termasuk dalam kategori vaksin wajib dan harus diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman. Vaksin ini dapat diberikan baik secara oral (OPV) maupun suntikan (IPV).

Vaksin OPV biasanya diberikan kepada bayi segera setelah lahir, sedangkan IPV dianjurkan untuk diberikan dua kali sebelum usia 1 tahun.

Mematuhi jadwal vaksinasi yang telah ditentukan sangat penting untuk memastikan vaksin berfungsi secara efektif dalam melindungi dari penyakit polio.

Efek Samping Vaksin Polio

Seperti halnya vaksin lainnya, vaksin polio dapat menimbulkan beberapa efek samping. Namun, efek samping ini umumnya bersifat ringan dan biasanya akan hilang dalam waktu 2–3 hari.

Efek samping yang mungkin muncul termasuk kemerahan atau nyeri di area suntikan, serta sedikit demam.

Dengan memahami informasi ini, diharapkan Anda dapat membuat keputusan yang tepat mengenai vaksin polio untuk diri sendiri dan keluarga, serta memastikan perlindungan yang optimal terhadap penyakit polio. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat