visitaaponce.com

Kemenkes 32 Provinsi Berisiko Tinggi terhadap Transmisi Polio

Kemenkes: 32 Provinsi Berisiko Tinggi terhadap Transmisi Polio
Petugas kesehatan memberikan vaksin rotavirus tetes ke seorang bayi dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2024.(Antara/Muhammad Iqbal)

HINGGA Mei 2024, terdapat 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia yang dikategorikan sebagai daerah berisiko tinggi transmisi polio. Hal ini pun menjadi fokus Kemenkes untuk melaksanakan imunisasi dalam rangka mencegah kejadian luar biasa (KLB).

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan Kemenko PMK akan melaksanakan Sub PIN Polio tahap satu di wilayah Papua pada 27 Mei mendatang dan ditargetkan selesai pada Juli 2024. Berbagai persiapan telah dilakukan bersama berbagai stakeholders terkait.

"Persiapan untuk pelaksanaan Sub PIN Papua sudah dimulai, antara lain vaksin sudah tiba di setiap provinsi di Papua, sudah dilaksanakan pertemuan advokasi dan sosialisasi dengan pimpinan daerah dan stakeholders terkait serta dilaksanakan pertemuan orientasi bagi petugas kesehatan (petugas imunisasi, sanitarian petugas farmasi, dan petugas promkes) dan dilakukan pendampingan penyusunan mikroplaning," ujar Prima saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (21/5).

Baca juga : Kemenkes Catat Ada Transmisi Polio di 21 Provinsi

Adapun berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 29 Februari 2024, enam provinsi di Papua termasuk dalam 32 provinsi di Indonesia berkategori berisiko tinggi penularan virus. Virus ini umumnya masuk melalui mulut akibat tertelannya makanan atau air yang terkontaminasi polio.

Kemenkes melaporkan satu kasus VDPV2-n (virus polio yang diturunkan dari vaksin polio tipe 2) ditemukan di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada anak laki-laki berusia enam tahun pada 20 Februari 2024. Selain itu, kasus lain dilaporkan ditemukan di Asmat, Papua Selatan, serta Mimika dan Nabire, Papua Tengah.

Sementara itu, cakupan vaksin imunisasi dasar lengkap masih tergolong rendah di Papua. Untuk Provinsi Papua, misalnya, dari target cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 25% untuk Maret 2024 baru tercapai 11,6% pada periode tersebut.

Baca juga : 8,7 Juta Anak sudah Tuntas Diberi Vaksin Polio

"Pekan imunisasi itu terus kita kejar dan akan berlangsung selama dua minggu dengan menyasar 865.690 anak usia 0-7 tahun, sehingga kami berharap seluruh stakeholders dan lintas sektor bisa bergerak bersama dalam gencar melakukan imunisasi tersebut," jelas Prima.

Prima menjelaskan setelah proses Sub PIN Polio di Papua, pihaknya akan melanjutkan pemberian imunisasi tambahan polio di 27 provinsi terdiri dari Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepri, Sumsel, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali Kabupaten Sleman), Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Maluku, dan Malut.

"Masih ada berbagai tantangan dari Kemenkes dan tenaga kesehatan dalam menghadapi serta merealisasikan capaian dari pelaksanaan Sub PIN Polio. Mulai ada resistensi masyarakat sehubungan dengan kekhawatiran terjadi reaksi efek samping hingga asumsi masyarakat mengenai pentingnya polio," ungkapnya.

Kasus polio nasional sejak akhir 2022 hingga dengan sekarang, dilaporkan terdapat 10 anak yang mengalami kelumpuhan disebabkan oleh virus itu. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat