visitaaponce.com

7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung

7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Ilustrasi pemusnahan bangkai hewan yang teridentifikasi terjangkit Flu Burung(Antara)

KEMENTERIAN Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus memperkuat upaya pemantauan terhadap strain virus Avian Influenza, khususnya HPAI H5, untuk mewaspadai potensi penularan penyakit flu burung pada manusia.

Melansir dari laman resmi Kemenkes, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Achmad Farchanny Tri Adryanto menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau strain Avian Influenza yang berpotensi menular pada manusia.

"Sesuai dengan komitmen global, di sektor kesehatan manusia, strain yang dilakukan pemantauan adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza), yaitu H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 maupun LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza) yaitu H7, H9, dan yang lainnya di Labkesmas Rujukan Nasional," jelas Farchanny di Jakarta, Kamis (13/6).

Baca juga : Kemenkes: Uji Sampel Flu Burung Ditangani Kementan

HPAI merupakan virus Avian Influenza yang sangat patogen dan menyebabkan penyakit serius serta mortalitas tinggi pada unggas yang terinfeksi. Sementara itu, LPAI adalah virus Avian Influenza patogen rendah yang tidak menyebabkan tanda-tanda penyakit atau hanya menyebabkan penyakit ringan pada ayam atau unggas lainnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus Avian Influenza kategori HPAI dan LPAI Tipe A dapat menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia yang terinfeksi.

Di Indonesia, pemantauan strain HPAI H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Illnesses (SARI) dari adanya faktor risiko kontak langsung dengan unggas sakit atau mati mendadak dan lingkungan yang terkontaminasi. "Kami mengimbau para peternak ayam, itik, sapi, atau hewan lainnya untuk menerapkan pengelolaan ternak dan kandang ternak dengan menerapkan higiene dan sanitasi yang benar, selalu melakukan desinfeksi dan cuci tangan," katanya.

Baca juga : Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Flu Burung Menular ke Manusia di Indonesia

Farchanny juga mengingatkan untuk tidak menjual hewan sakit, dan segera melaporkan bila ada kematian ternak mendadak dan dalam jumlah besar. Selain itu, Indonesia memperkuat pengawasan di pintu masuk negara, terutama terhadap pelaku perjalanan dari negara-negara yang melaporkan adanya kasus infeksi flu burung.

Masyarakat diingatkan untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya antisipasi. Bagi mereka yang sering bersentuhan dengan unggas, disarankan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak dengan unggas. "Tidak mengkonsumsi unggas dan mamalia yang sakit, serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai saat kontak dengan unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak," tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa penularan penyakit flu burung pada manusia dapat melalui kontak langsung dengan unggas atau binatang lain yang sakit atau infeksi, serta melalui makanan dari wilayah terkontaminasi yang tidak diolah secara benar. Gejala klinis flu burung (H5N1) pada manusia umumnya mirip dengan flu biasa, namun dapat mencakup pilek, sakit kepala, nyeri otot, infeksi selaput mata, diare, atau gangguan saluran cerna. Gejala sesak napas menandai kelainan saluran napas bawah yang dapat memburuk dengan cepat.

Baca juga : Daftar 10 Penyakit yang Ditularkan oleh Hewan

"Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala sakit suspek flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko," tutupnya.

7 Cara Pencegahan Flu Burung untuk Masyarakat

  1. Hindari Kontak dengan Unggas Terinfeksi

    • Jangan menyentuh unggas yang sakit atau mati mendadak.
    • Jauhkan anak-anak dari area kandang unggas.
  2. Cuci Tangan Secara Rutin

    Baca juga : Ditemukan Kasus Flu Burung Varian Baru H5N2, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan

    • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah berkontak dengan unggas atau kotoran unggas.
    • Gunakan hand sanitizer jika tidak ada akses air dan sabun.
  3. Memasak Daging dan Telur dengan Benar

    • Pastikan daging unggas dan telur dimasak hingga matang sempurna.
    • Hindari konsumsi daging unggas dan telur yang setengah matang atau mentah.
  4. Jaga Kebersihan Lingkungan

    • Bersihkan kandang unggas secara rutin.
    • Lakukan desinfeksi area yang sering dikunjungi unggas.
  5. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

    • Kenakan masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung saat berinteraksi dengan unggas yang berpotensi sakit.
    • Cuci dan disinfeksi APD setelah digunakan.
  6. Segera Melaporkan Kasus Kematian Unggas

    • Laporkan segera kepada dinas peternakan setempat jika ada kasus kematian unggas yang mendadak dan dalam jumlah besar.
  7. Pantau Kesehatan Secara Berkala

    • Jika mengalami gejala flu setelah kontak dengan unggas, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Dengan langkah-langkah pencegahan ini, masyarakat diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran virus flu burung dan melindungi kesehatan diri sendiri serta keluarga. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat