visitaaponce.com

Bunda, Ayo Lengkapi Imunisasi si Kecil

Bunda, Ayo Lengkapi Imunisasi si Kecil
Ilustrasi imunisasi anak.(Dok. Freepik)

IMUNISASI menjadi salah satu upaya meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Manfaatnya sangat besar, karena mampu mencegah berbagai penyakit berbahaya. Terlebih bagi anak-anak yang secara alami sistem pertahanan tubuhnya belum sekuat orang dewasa, imunisasi membantu mereka terhindar dari infeksi kuman berbahaya. Contohnya virus campak yang menyebar lewat percikan ludah penderita di udara, satu anak dapat menginfeksi 12 hingga 18 orang lainnya. Komplikasinya tak main-main, mulai diare, infeksi telinga, hingga pneumonia, dan radang otak.

Mengingat pentingnya imunisasi, Bunda perlu melengkapi imunisasi anak sesuai jadwal. Lebih jelasnya tentang serba-serbi imunisasi, mari simak uraian berikut.

Imunisasi Membentuk Herd Immunity

Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah ketika sebagian besar masyarakat dalam sebuah wilayah kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit itu. Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya untuk mencapai herd immunity dibutuhkan cakupan imunisasi 70% hingga 90% populasi. Jadi, ketika anak Bunda sudah diimunisasi hingga terbentuk herd immunity di lingkungan Bunda, anak lain yang belum diimunisasi ikut terhindar dari penularan penyakit.

Baca juga : Program Imunisasi Nasional Rotavirus Dimulai. Ini Manfaatnya bagi Anak

Tidak Diimunisasi Tingkatkan Risiko KLB

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023, lebih dari 1,8 juta anak Indonesia tidak mendapat imunisasi rutin lengkap. Akibatnya, beragam kasus dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) terjadi di beberapa daerah pada 2023 KLB, antara lain campak rubella sebanyak 136 kasus, KLB difteri 103 kasus, polio 8 kasus, tetanus 14 kasus, dan pertusis atau batuk 100 hari sebanyak 149 kasus.

Lengkapi Imunisasi Sesuai Jadwal

Untuk melengkapi imunisasi anak, Bunda dapat menggunakan jadwal yang disusun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal ini diperbarui pada waktu-waktu tertentu, seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi vaksinasi. Yang terbaru, ada rekomendasi imunisasi dengue. Bunda dapat memantau dan mengikutinya lewat website maupun akun media sosial IDAI. Di jadwal tersebut, IDAI mencantumkan jenis imunisasi apa saja yang perlu dilakukan mulai dari anak baru lahir hingga usia 18 tahun. Yang terbaru, ada rekomendasi imunisasi dengue.

Jangan Takut Imunisasi Ganda

Kadang, karena lupa jadwal atau sebab lain, anak melewatkan jadwal imunisasi. Untuk itu, orang tua perlu melakukan imunisasi kejar untuk melengkapi imunisasi yang tertunda. Pelaksanaannya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu memberikan imunisasi tanpa harus diulang dari awal atau melakukan program suntikan ganda yang telah terbukti aman dan efektif.

Baca juga : Vaksinasi Penting Bagi Sistem Kekebalan Tubuh Anak

Temuan UNICEF dan AC Nielsen pada kuartal kedua 2023 menunjukkan, sekitar 38% orang tua enggan melakukan imunisasi karena takut terhadap imunisasi ganda atau lebih dari satu suntikan (karena lupa riwayat imunisasi anak). Padahal, imunisasi ganda sudah terjadi di banyak negara dan aman.

Kolaborasi Tingkatkan Cakupan Imunisasi

Seperti banyak negara berkembang lainnya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai cakupan imunisasi. Untuk membantu mengatasi tantangan tersebut, perusahaan biofarmasi Indonesia, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menjalin kerja sama dengan PrimaKu, pelopor aplikasi tumbuh kembang anak di Indonesia. Salah satu poin penting dari kolaborasi ini adalah integrasi edukasi tentang vaksinasi anak serta ketersediaan vaksin ke dalam platform PrimaKu.

“Etana, sebagai produsen vaksin lokal membawa inovasi dalam pengembangan vaksin berkualitas tinggi dan terjangkau yang memenuhi standar regulasi di Indonesia maupun global. Sementara itu, PrimaKu, dengan ekosistemnya yang telah terbukti menghubungkan orang tua, dokter, dan klinik, menjadi wadah untuk menyampaikan informasi edukatif tentang pentingnya vaksinasi anak,” ujar Director of Anti Infectious Business Unit Etana, Indra Lamora, dalam pengumuman kerja sama tersebut, baru-baru ini.

CEO PrimaKu, M. Aditriya Indraputra, menambahkan, selain memberikan edukasi tentang imunisasi, platform PrimaKu juga mempermudah para orang tua untuk memesan vaksin ke klinik rekanan yang terpercaya dengan harga transparan dan memastikan supply vaksin yang cukup di semua klinik mitra PrimaKu. (X-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat