visitaaponce.com

Dokter Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR

Dokter: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR
Anak DB(Freepik)

SEORANG dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak. Konsep ini mencakup berbagai gejala yang harus diwaspadai.

Dalam acara "Anak Demam? Jangan Sampai Kecolongan, Kenali Tanda Demam Berdarah!" yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu, Hapsari menjelaskan bahwa demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi maupun non-infeksi.

Menurut Hapsari, demam berdarah memiliki sejumlah gejala yang dapat diidentifikasi dengan singkatan KLMNOPR.

Baca juga : Waspada, Jumlah Gigitan Nyamuk Naik 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas

"K untuk kepala pusing, L untuk lemah, M untuk muntah-muntah," jelas Hapsari.

Ia menambahkan, NO untuk nyeri otot atau nyeri kepala, P untuk perdarahan seperti mimisan atau bintik-bintik, dan R untuk ruam.

Ruam pada demam berdarah kadang menyerupai ruam rubella, dengan bintik merah di badan atau wajah. Jika dua hingga tiga gejala muncul bersamaan, segera lakukan pengecekan laboratorium dalam waktu 3x24 jam sejak demam mulai.

Baca juga : Warga Dewasa Dianjutkan Vaksinasi Demam Berdarah

"Pada tiga hari pertama demam berdarah, biasanya belum ada perubahan laboratorium. Hemoglobin, leukosit, dan trombosit masih normal. Begitu masuk fase kritis setelah demam, trombosit turun dan terjadi perembesan plasma, yang membuat kadar hemoglobin dan hematokrit naik," kata Hapsari.

Berbeda dengan demam akibat infeksi bakteri seperti tifus atau infeksi saluran kemih, demam pada demam berdarah bisa naik turun dalam waktu singkat. Jika ini terjadi, perlu waspada.

Deteksi dini demam berdarah sangat penting agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Keterlambatan diagnosis dan terapi dapat memperburuk kondisi, bahkan bisa berakibat fatal.

Baca juga : Dokter Sarankan Anak-Anak Dapatkan Vaksin Demam Berdarah

Hapsari mencatat peningkatan kasus DB pada Januari-Maret 2024 sebesar 50% dibandingkan tahun 2023, dengan angka kematian yang juga meningkat hampir setengah kali lipat.

Peningkatan ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu, seperti hujan di musim kemarau, yang menyebabkan nyamuk berkembang biak lebih banyak.

Selain metode 3M+, kini pencegahan demam berdarah juga dilakukan melalui vaksinasi. (Ant/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat