Dokter Sarankan Anak-Anak Dapatkan Vaksin Demam Berdarah
![Dokter Sarankan Anak-Anak Dapatkan Vaksin Demam Berdarah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/dc369faa2832e891330ff00eb9a94e3e.jpg)
KETUA Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Hartono Gunardi menganjurkan pemberian vaksin untuk mengurangi risiko anak-anak terkena demam berdarah, mengurangi risiko rawat inap, serta kemungkinan mengalami gejala demam berdarah berat.
"Anak-anak memiliki gejala demam berdarah yang serupa dengan orang dewasa. Oleh karena itu, pemberian vaksinasi demam berdarah menjadi bagian yang dibutuhkan untuk pencegahan demam berdarah yang komprehensif," kata Prof Hartono, dikutip Sabtu (11/2).
Hartono, yang merupakan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) bidang ilmu kesehatan anak, menambahkan, saat ini, jumlah anak-anak yang terkena bahkan meninggal dunia akibat demam berdarah masih tinggi.
Baca juga: Ini Tanda Bahaya DBD pada Anak
Pada 2022, ungkap Hartono, angka pesakitan akibat demam berdarah berada pada urutan kedua tertinggi yaitu menyerang anak-anak dengan usia lima hingga 14 tahun. Sedangkan angka kematian mencapai puncak ada rentang usia tersebut.
"Ini tentunya merupakan tanggung jawab kita bersama untuk berupaya menurunkan kejadian demam berdarah di Indonesia. Penting mengikutsertakan anak-anak usia 6 tahun ke atas untuk mendapatkan imunisasi," jelasnya.
Vaksinasi, kata Hartono, membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk melawan virus penyebab demam berdarah. Vaksinasi pada anak merupakan salah satu cara untuk mengurangi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
"Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan lewat 3M plus, mengenali tanda bahaya infeksi demam berdarah dan melakukan langkah pencegahan sedini mungkin dengan menghindari gigitan nyamuk," ungkap dia.
Kasus demam berdarah yang berat dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal akibat kebocoran plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, perdarahan berat dan gangguan organ yang dapat mengancam jiwa.
Gejala demam berdarah bisa berupa sakit kepala disertai demam, mual muntah, nyeri perut, nyeri belakang mata, nyeri pada otot dan sendi. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Rasio Bidan Dinilai Cukup, Pemerintah Nilai Hanya Perlu Pemerataan
Bebas Polio Bukan Berarti Bebas Ancaman
Jangan Remehkan Cacar Air, Dapat Sebabkan Infeksi Paru
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Bio Farma Gelar Vaksinasi Influensa Gratis di Dua Kecamatan di Kota Bandung
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Dokter: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR
Usia 9-10 Tahun, Waktu Tepat Vaksinasi HPV
Petugas Disnakkan Masih Temukan Cacing Hati di Sejumlah Hewan Kurban
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap