visitaaponce.com

Kemenkes Catat Ada Transmisi Polio di 21 Provinsi

Kemenkes Catat Ada Transmisi Polio di 21 Provinsi
Anak mendapat imunisasi vaksin polio tetes(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA )

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada transmisi polio di 296 kabupaten/kota di 21 provinsi dengan area risiko yang tinggi dengan penyebaran polio. Dalam paparannya, provinsi dengan risiko tinggi penyakit polio ada di seluruh provinsi di Kalimantan, seluruh provinsi Papua, sebagian Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

"Idealnya harus aktif melaporkan kasus , bahkan suspek terlebih dahulu. Ini masih dugaan belum pasti Polio. Sejauh ini belum terkonfirmasi semuanya karena masih dalam pemeriksaan sehingga sudah harusnya dilakukan pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit dan ini sudah harusnya dilaporkan oleh dinas kesehatan terkait," kata kata Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, (24/5).

Untuk capaian imunisasi tambahan polio (nOPV2) ketika terjadi KLB pada 2022 di Jawa Barat dan Aceh. Provinsi Jawa Barat dilakukan 2 putaran, berdasarkan capaian aplikasi ASIK (Aplikasi Satu Indonesiaku) sudah sekitar 71 persen. Kemudian di Provinsi Aceh juga sudah dilakukan 2 putaran dengan capaian 49,1%.

Baca juga: WHO: Cacar Monyet Bukan lagi Darurat Kesehatan Global

"Mengimbau kepada masyarakat bagaimana bisa kebersihan tinja bisa, beberapa wilayah masih ada mengolah tinja sembarangan bagaimana peran keluarga dan lingkungan," ujarnya.

 

Imunisasi Baduta

Pada 2023 ada 4,02% atau 175 ribu yang mendapatkan imunisasi lengkap dengan target yang diajukan Kemenkes 100 persen bayi 0-11 tahun. Dalam pencatatan secara terpadu pada aplikasi ASIK (Aplikasi Satu Indonesiaku) ditemukan kendala yakni transisi sehingga pencatatan pada bulan April baru tercatat 33,3%.

Baca juga: Kemenkes Sebut 10 Provinsi KLB Campak

"Masih belum capai target seharusnya, mungkin karena transisi aplikasi. Kami berupaya sampai akhir 2023 untuk imunisasi dasar lengkap dapat tercapai 100 persen," ungkapnya.

Sementara, imunisasi anak usia di bawah dua tahun (baduta) lengkap dengan target juga sama yakni 100 persen. Harapannya dengan Aplikasi Asik, ada realtime pelaporan di suatu daerah. Imunisasi baduta terendah ada di Aceh, Yogyakarta, Papua, dan Sumatera Utara.

"Imunisasi sangat penting terutama bagi anak, dengan imunisasi yang diberikan diharapkan yakni terbentuknya imunitas bagi orang dan komunitas. Kalau pun kena diharapkan tidak terlalu berat," jelasnya.

Imunisasi dasar lengkap di 2022 yang targetnya 90 persen ada sekitar 11 provinsi belum mencapai target seperti Provinsi Aceh, Papua, Sumatera Barat, Papua Barat, Kalimantan Barat, Riau, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat harapannya kalau ditarget 90 persen maka 11 provinsi ini bisa tercapai.

Imunisasi baduta lengkap dengan target 90 persen dan hampir 15 provinsi yang belum capai target seperti Provinsi Aceh, Papua, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Yogyakarta, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku dan Kepulauan Riau. Di tahun ini kita targetkan 90 persen. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat