Arah Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila MerupakanRencana Aksi Nasional
WAKIL Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum membuka dan memberikan arahan pada kegiatan pembahasan naskah urgensi arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan rancangan lampiran peraturan tentang arah kebijakan PIP, bertempat di DKI Jakarta, Selasa (16/5).
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum memberikan arahan pembahasan naskah urgensi arah kebijakan PIP dan rancangan lampiran peraturan presiden tentang arah kebijakan PIP.
"Bahwasannya arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, Garis Besar Haluan ideologi Pancasila (GBHIP), peta jalan pembinaan ideologi pancasila, merupakan rencana strategis atau rencana induk sebagai pedoman oleh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dalam implementasi nilai-nilai Pancasila " ujar Karjono untuk mengawali pembukaan kegiatan ini.
Baca juga: Wakil Kepala BPIP: Kirab Panji Kerajaan Sumedang sebagai Mutiara Pancasila
Menurut Karjono, arah Kebijakan PIP, GBHIP, dan peta jalan (roadmap) merupakan mandat Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP juga merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN).
BPIP Sudah Punya Renstra Sesuai Peraturan BPIP
"BPIP sudah mempunyai Renstra yang ditetapkan dalam peraturan BPIP Nomor 1 Tahun 2020 tentang rencana strategis BPIP tahun 2020/2024," ujaranya.
"Hal ini yang mendasari kita untuk segera mengimplementasikan produk BPIP, Renstra BPIP merupakan turunan RPJPN dan RPJMN, termasuk di dalamnya ada program prioritas Presiden dan Nawacita. Untuk dapat menyusun arah kebijakan PIP, GBHIP dan peta jalan para pembahas harus visioner," jelas Wakil Kepala BPIP.
Baca juga: Kepala BPIP: Peran Mahasiswa IAIN dan Unkhair Ternate Kunci Peradaban Masa Depan
"Bapak dan Ibu yang hadir disini harus memikirkan bagaimana I=implementasi Pancasila ke depan, kita dapat mencontoh salah satu provinsi yaitu Provinsi Bali yang telah memiliki Rencana Pembangunan 100 tahun ke depan," ketanya.
"Acara ini dihadiri oleh Ibu Ketua Dewan Pengarah, Kepala BPIP, Kepala Bappenas, dan Kepala BRIN, dan turut memberikan masukan untuk Bali," ujar Karjono.
Wakil Kepala BPIP mengarahkan kepada para pelaksana untuk segera action dan menyelesaikan produk hukum terkait arah kebijakan PIP, GBHIP, dan peta jalan.
"Kita wajib selesaikan program ini dan bapak ibu yang hadir di sini mohon untuk segera juga wajib ada produk hukum konkrit dalam bentuk surat keputusan maupun peraturan." ujar alumni Universitas Diponegoro itu.
Baca juga: Ketua Dewan Pengarah BPIP Beri Arahan Di Acara Haluan 100 Tahun Era Bali Baru
Terakhir, Karjono berpesan,"Mari kita contoh pemimpin pemimpin bangsa ini, kita jangan ragu untuk ambil hal-hal yang baik, contohnya ajaran Trisakti Bung Karno, berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Hal ini sejalan dengan Renstra BPIP, khususnya dalam implementasi ekonomi Pancasila."
Selain mendasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJP, RPJM, Renstra, maka dalam penyusunan Arah Kebijakan PIP juga mendasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP, mengejawantahkan tugas Unit Sekretariat Utama dan Kedeputian.
Jelaskan Salam Pancasila
Sebagai penutup Karjono menjelaskan mengenai Sslam Pancasila, yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia ke-5, selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr (HC). Hj. Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: BPIP Bekali Paskibraka 2022 Sebagai Calon Duta Pancasila
Kerjono menjelaskan bahwa Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa dan Salam Pancasila diadopi dari pekik merdeka yang ditetapkan oleh Bung Karno, juga lagu Indonesia Raya dengan tiga stanza.
"Dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, Pasal 61 dijelaskan bahwa saat lagu Indonesia Raya di kumandangkan tiga stanza maka bait ketiga pada stanza di nyanyikan ulang satu kali, ini merupakan original lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan dalam 28 Oktober 1928," tutupnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Direktur pengkajian kebijakan PIP Dr. Muhamad Sabri M.Ag., Direktur Hubungan antar Lembaga dan kerjasama M. Akbar Hadiprabowo, Direktur Pelaksanaan Diklat Sadono Sriharjo. peneliti dari BRIN Asep Kusnali SH.M.E dan Irfan ardani S.Fil., Mkn., perwakilan dari Bappenas, dan para pejabat administrator, pengawas dan fungsional. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Ratusan Calon Maheswara Ikuti Diklat Pengajar Pembinaan Ideologi Pancasila
Kepala BPIP: Santri Miliki Peran Strategis dalam Kemajuan Bangsa dan Keutuhan NKRI
Kepala BPIP dan Deputi Beri Pembekalan Ratusan Perwira TNI dan Polri
UP Siap Wujudkan Jadi Universitas Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila
Kepala BPIP Sebut Aceh Sebagai Tiang Penyangga NKRI
Ketua MPR RI: Nilai Luhur Pancasila Harus Sentuh Seluruh Elemen Bangsa
Lingkungan Perempuan Pancasila
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Surya Paloh: Pancasila Jadi Rongsokan Bila Tak Melekat di Jiwa
Surya Paloh: Pancasila Palsu Mendewakan Kekuasaan, Menghina Ketika Tak Berkuasa
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap