Ketua MPR RI Nilai Luhur Pancasila Harus SentuhSeluruh Elemen Bangsa
![Ketua MPR RI: Nilai Luhur Pancasila Harus Sentuh Seluruh Elemen Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/fdb0ac78b7347fd7501fa28921801d53.jpg)
KETUA MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan ikhtiar untuk membangun benteng ideologi haruslah termanifestasi pada langkah-langkah yang terintegrasi pada semua lini.
Penanaman nilai-nilai Pancasila harus menyentuh segenap elemen bangsa, mengisi seluruh dimensi ruang publik, serta hadir konsisten dalam ruang akademik.
"Kita menyambut baik dan mendukung sepenuhnya Pencanangan kurikulum Pendidikan Pancasila dalam sistem pendidikan nasional yang digagas oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," ujar Bamsoet pada acara Talkshow Alpensouth Festival 2022 SMA Al Azhar 2 Pejaten secara daring di Jakarta, Jumat (7/10).
Baca juga : BPIP Dorong NU Cetak Generasi Pancasila yang Mahir Iptek
"Setelah sekian lama Pancasila terasing dan terpinggirkan, kini Pancasila kita teguhkan kembali sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional," jelas Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagai instrumen fundamental dan faktor kunci kemajuan bangsa, pendidikan harus mampu melahirkan sumber daya manusia pembangunan yang memiliki karakter dan jati diri.
Guna membangun generasi bangsa yang berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila, menurut Bamsoet, dibutuhkan komitmen dan kesadaran kolektif dari segenap elemen bangsa untuk bahu-membahu, bergotong royong, bekerjasama dan bekerja bersama, serta mengedepankan prinsip sinergi dan kolaborasi.
Baca juga : Ratusan Calon Maheswara Ikuti Diklat Pengajar Pembinaan Ideologi Pancasila
"Harus menjadi kesadaran kolektif, bahwa proses internalisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara masif, sehingga menjangkau seluruh elemen masyarakat. Selain, menjadi proses yang berkesinambungan, sehingga tertanam kuat dan tidak mudah tercerabut oleh gelombang peradaban, tidak berhenti atau dibatasi oleh periodisasi zaman apalagi rezim pemerintahan," tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, patut disyukuri setelah melewati usia 77 tahun sejak kelahirannya, dan setelah ditempa dan diuji oleh berbagai tantangan dan dinamika zaman,
"Pancasila tetap kokoh tidak tergoyahkan sebagai ideologi dan dasar negara," ucapnya.
Baca juga : Kepala BPIP: Santri Miliki Peran Strategis dalam Kemajuan Bangsa dan Keutuhan NKRI
Namun, di sisi lain, terdapat keprihatinan kemampuan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, tidak dapat serta merta dimaknai bahwa nilai-niai Pancasila telah diimplementasikan secara optimal, murni dan konsekuen.
Hal ini dapat dirujuk pada berbagai hasil survei yang dilakukan mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Misalnya hasil survey CSIS yang mengindikasikan 0 sekitar 10% generasi milenial setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain," katanya.
Baca juga : Kepala BPIP dan Deputi Beri Pembekalan Ratusan Perwira TNI dan Polri
"Kemudian hasil survei Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020, mencatat bahwa hanya 61 persen responden yang merasa yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan dengan kehidupan mereka, sementara 19,5 persen di antaranya menganggap Pancasila hanya sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya," urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, pada bulan Juni yang lalu, hasil survei SMRC juga mengisyaratkan bahwa dari tingkat yang paling elementer sekalipun, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila masih belum optimal, dengan skor 64,6 atau dalam kategori 'sedang'.
Hasil survei SMRC juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, komitmen publik terhadap nilai-nilai Pancasila, dan bagaimana nilai nilai Pancasila itu direalisasikan dalam kehidupan berbangsa, masih berada dalam level moderat atau sedang-sedang saja.
"Di samping rujukan berbagai hasil survei, kita juga dapat merasakan terpinggirkannya nilai-nilai Pancasila pada beragam fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, derasnya arus globalisasi telah mempengaruhi beragam aspek kehidupan melalui produk dan gaya hidup yang dikemas dan ditampilkan sedemikian rupa sehingga terlihat sangat menarik," paparnya.
"Globalisasi juga menjadi perantara atas hadirnya faham, gaya hidup, budaya asing, yang tidak selaras, berseberangan, atau bahkan menegasikan nilai-nilai luhur Pancasila," pungkas Bamsoet. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Bamsoet Hargai Teguran Tertulis MKD
Benny K Harman: Wacana Amendemen Kelima untuk Menyempurnakan UUD 1945
Formappi Apresiasi MKD Berani Sanksi Bamsoet
MKD Beri Sanksi Ringan Terhadap Bambang Soesatyo Terkait Pernyataan Amendemen UUD 1945
Pemanggilan Bamsoet belum Dijadwalkan Kembali
Bamsoet Mengaku Berhalangan Hadir ke Sidang MKD
Surya Paloh: Pancasila Jadi Rongsokan Bila Tak Melekat di Jiwa
Surya Paloh: Pancasila Palsu Mendewakan Kekuasaan, Menghina Ketika Tak Berkuasa
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Bangun Karakter Anak Melalui Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi
Muatan Kurikulum Penguatan Nilai-nila Pancasila Perlu Ditingkatkan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap