visitaaponce.com

Jemaah Haji Khusus Mulai Tiba di Madinah 4 Juni

Jemaah Haji Khusus Mulai Tiba di Madinah 4 Juni
Jemaah haji melintas di pelataran Masjid Nabawi, Senin (29/5/2023).(DOK MCH 2023.)

JEMAAH haji khusus dijadwalkan mulai tiba di Madinah, Minggu (4/6), pekan ini. Mereka berdatangan sampai masuk Mekah lima hari menjelang puncak haji.

Kuota haji khusus tahun ini sebanyak 17.680 orang dan ada tambahan 640 orang, sehingga total 18.320 orang. Kepala Seksi (Kasi) Pengawas Haji Khusus Daerah Kerja  Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Rudi N Ambary menjelaskan persiapan kedatangan jemaah haji khusus sepenuhnya diatur dan diakomodasi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). 

PIHK atau biro perjalanan itu mendapatkan izin menteri agama untuk menyelenggarakan ibadah haji khusus. "Ini berbeda dengan jamaah haji reguler, pelaksanaan dan penyelenggaraan ibadah hajinya menjadi tanggung jawab pemerintah," kata Rudi saat ditemui di Madinah, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Tips Tetap Sehat saat Beribadah Haji

Menurut Rudi, penempatan jemaah haji khusus juga berbeda dengan haji reguler. Selama di Madinah, tempat menginap mereka tidak boleh lebih dari 750 meter dari Masjid Nabawi dan rata-rata jaraknya sekitar 300 sampai 400 meter. Hotel mereka harus minimal bintang tiga sampai dengan bintang lima. 

"Tugas kami ialah mengawasi pelayanaan yang diberikan ke jamaah haji khusus sesuai standar yang ditetapkan atau tidak," kata Rudi. Dalam hal katering, jemaah haji khusus mendapatkan pelayanan makan prasmanan, kecuali saat di bandara yang mendapatkan makanan boks.

Baca juga: Pemkab Temanggung Berangkatkan Tiga Kloter Jemaah Haji

"Saat di Mekah pun, mereka mendapatkan tenda yang bagus, ber-AC, dan dekat untuk melempar jumrah. Hanya 1-2 km pulang pergi. Kalau haji reguler bisa sampai 7 km," kata Rudi.

Jemaah haji khusus yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, tidak mendapat layanan fast track atau jalur cepat layaknya jemaah haji reguler. "Jemaah haji khusus memakai pesawat komersial. Bagi yang berangkat dari CKG (Jakarta Cengkareng) seperti penumpang komersial lainnya tidak lewat fast track," kata Rudi.

Terminal fast track dikhususkan untuk jemaah yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta. Jemaah tidak perlu melewati proses pemeriksaan imigrasi di Saudi karena telah diakukan di Jakarta.

Setelah itu, jemaah fast track akan langsung menuju bus untuk diantar ke hotel tempat penginapan. Fasilitas ini merupakan kebijakan Saudi untuk mempermudah jemaah Indonesia. Namun, fasilitas ini belum diperoleh jemaah haji reguler yang berangkat dari bandara lain.

Fasilitas-fasilitas yang didapatkan jemaah haji khusus disesuaikan dengan perjanjian dan paket yang mereka beli. Rudi menyebutkan sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 226 Tahun 2023 tentang Biaya Perjalanan Ibadah Haji Khusus, harga yang ditawarkan PIHK tidak boleh kurang dari US$8.000 (sekitar 120 juta) dengan setoran awal 50%.

"Pada praktiknya, para PIHK menawarkan harga berkisar 12.000 sampai 15.000 dolar (Rp180 juta-Rp225 juta)  menyesuaikan dengan fasilitas dan paketnya. Harga tergantung fasilitas," tutur Rudi.

Masa tunggu untuk haji khusus saat ini, kata Rudi, mencapai tujuh tahun. Masa tinggal mereka selama di Arab Saudi rata-rata 20 sampai 25 hari dan maksimal 30 hari.

Rudi menegaskan jika dalam penyelenggaraan ibadah haji khusus terdapat permasalahan, itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHK. Tahun ini tercatat ada 478 dari total 501 PIHK. Sebanyak 23 PIHK tidak aktif.

"Kami akan melakukan pengawasan mulai dari pelayanan administrasi, akomodasi, katering, transportasi, sampai kesehatan. Jika ada penyimpangan, kami bisa memberikan teguran tertulis sampai izin dicabut," kata Rudi. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat