visitaaponce.com

Komnas HAM Integrasi dengan Lembaga Pendidikan untuk Cegah TPPO

Komnas HAM: Integrasi dengan Lembaga Pendidikan untuk Cegah TPPO
Ilustrasi TPPO(Dok. MI)

KOMISIONER Komnas HAM Anis Hidayah menjelaskan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) harus menjadi gerakan bersama dan komitmen negara.

Menurutnya ada 3 hal yang perlu dilakukan. Pertama, melalui pendekatan dan integrasi dengan lembaga pendidikan untuk memberikan materi tentang materi TPPO, misalnya menjadi kurikulum.

"Misalnya menjadi kurikulum di sekolah maupun perguruan tinggi sehingga itu terlembaga informasinya tentang TPPO mulai dari SMP SMA dan perguruan tinggi," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (9/6).

Baca juga: Jual Tanah Sendiri Berujung Bui, Haji Imron Laporkan Polda Kalteng ke Mabes Polri

Ia mengatakan, anak-anak harus dikenalkan terkait TPPO mulai dari pelaku, modus hingga lingkungan sekitar. Terlebih, pelaku acap kali merupakan orang terdekat.

"Karena seringkali pelakunya kan dari lingkungan terdekat yang tak terlalu jauh," ujarnya.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Gugus Tugas TPPO di Daerah Tak Bergigi. Kenapa?

Lebih lanjut, pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Migrant Care ini mengatakan sosialisasi tentang TPPO perlu terlembaga.

"Kenapa mesti terlembaga karena ada juga kasus TPPO mereka lewat lembaga-lembaga pendidikan dan institusi," jelasnya.

Ia mencontohkan, modus yang seringkali ditemukan diantaranya dari beasiswa, bursa kerja khusus dan lainnya. Sehingga modus itu membuat orang tua tidak merasa curiga.

Kedua pencegahan TPPO itu harus dilakukan secara kolaboratif baik itu pemerintah atau organisasi masyarakat sipil.

"Bagaimana biar lebih kuat dilakukan secara kolaboratif dan menyentuh akar rumput sampai ke tingkat desa informasi tentang itu, karena selama ini para sindikat menjemput langsung ke basis ke desa yang itu seringkali tidak diketahui oleh kepala desanya,"jelasnya.

Ketiga, penggunaan teknologi di era digital untuk melakukan pencegahan TPPO, seperti informasi digital sosial media. Ia mengatakan, sindikat saat ini makin canggih.

"Mengajak influencer sosialisasi, lebih mudah memahami dan pengaruh yang lebih luas gitu di platform mereka," pungkasnya. (Far/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat