Mengenal Kalimat Retorik, Ciri, Fungsi, dan Contoh
![Mengenal Kalimat Retorik, Ciri, Fungsi, dan Contoh](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/a8d2da99e056922f2c32db911612ce14.jpeg)
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Kalimat ini biasa digunakan oleh penulis untuk memperindah gubahan atau karya tulisnya. Selain itu, bisa juga menyatakan kesangsian atau bersifat mengejek.
Dalam bahasa pidato, kalimat ini retorik digunakan bukan dimaksudkan untuk bertanya, tetapi untuk menegaskan. Kalimat ini berbeda dengan kalimat pertanyaan lain yang diajukan dengan mengharapkan jawaban. Biasanya suatu pertanyaan diajukan untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi kalimat retorik ini biasanya diajukan untuk mengungkit suatu poin.
Didalam kalimat retoris, terdapat ciri, fungsi dan contohnya, sebagai berikut.
Baca juga: Contoh Kata Baku dan Tidak baku
Ciri Kalimat Retorik
Berikut ciri-ciri kalimat retorik, seperti dikutip dari jurnal ilmiah Kalimat Tanya Dalam Persidangan Di Pengadilan Negeri Banda Aceh oleh Rahmad Nuthihar:
1. Bentuk kalimat dapat berupa penegasan dan pertanyaan.
2. Kalimat terkadang menggunakan kata tanya di dalamnya.
3. Kalimat tidak memerlukan jawaban.
4. Individu yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya.
Baca juga: Contoh Teks Ulasan dan Urutan Struktur Novel, Film dan Lagu
Fungsi Kalimat Retorik
Adapun fungsi dari kalimat retorik sebagaimana dipaparkan dalam jurnal ilmiah Kalimat Retoris Dalam Rubrik Tajuk Majalah Suara Muhammadiyah, sebagai berikut:
1. Fungsi Intropeksi atau Refleksi Diri
Yaitu proses mengamati diri sendiri, menyadari pikiran batin, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut adalah proses mental yang disadari dan biasanya dengan tujuan tertentu berdasarkan pikiran dan perasaan.
2. Fungsi Sindiran
Mengungkapkan rasa tidak setuju yang terkesan bertentangan dengan lawan bicara melalui kalimat sindiran halus, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Fungsi Memberi Nasihat
Memberikan pelajaran yang baik sehingga dapat dijadikan bahan referensi atau alasan seseorang melakukan sesuatu.
4. Fungsi Pendukung
Memberikan berbagai macam informasi, baik itu verbal dan nonverbal yang berupa nasihat, bantuan nyata atau perilaku yang diberikan oleh sekelompok orang yang dekat dan dekat dengan subjek dalam lingkungan sosialnya atau dalam bentuk lain, dapat juga berupa kehadiran apa pun yang dapat memberikan manfaat emosional yang mempengaruhi perilaku.
Di samping itu, dalam dunia literatur, kalimat retorik efektif digunakan sebagai kalimat persuasif sehingga sering dipakai dalam pidato, debat, atau bahkan dapat juga digunakan dalam percakapan-percakapan lain sehari-hari, demikian dikutip di buku Bahasa Indonesia oleh Nani Darmayanti.
Contoh Kalimat Retorik
- Siapa yang tak mengenal Kota Yogyakarta?
- Apakah semuanya harus sampai di sini saja?
- Apakah kamu ingin menyerah sampai di sini?
- Kalau begini terus, kapan bisa kayanya?
- Apakah kita hanya diam saja ketika situasi buruk seperti ini?
- Apa kamu tega jika saudaramu sendiri kesusahan, sedangkan kamu malah bersenang-senang di tempat ini?
- Bagaimana bisa kita menyuruh orang lain berbuat baik, sedangkan kita sendiri tidak pernah berbuat baik?
- Apakah kalian tega melihat saudara-saudara kita kelaparan di sana, sedangkan kita di sini masih bisa makan enak?
- Tak malukah kamu berbuat seperti itu?
- Sungguh aku tak mengerti, mengapa semua ini bisa terjadi begitu saja.
- Mau sampai kapan kita begini terus?
- Apa bisa kita menuntut hak kita, sedang kewajiban kita saja tidak dilaksanakan?
- Masih adakah hati nurani di dalam diri kalian?
- Apa mungkin sebuah perubahan terjadi hanya dalam satu detik?
- Apakah kita harus mengalami kesusahan terlebih dahulu agar kita dapat memahami kesusahan yang mereka alami?
- Apakah kita hanya duduk terdiam menunggu bantuan tiba?
- Apakah dengan menangis, orang kamu cintai akan hidup kembali?
- Siapa yang tak mau hidupnya dalam bahagia?
- Relakah kalian, jika Tanah Air kita diusik dan direnggut oleh penjajah?
- Bagaimana mungkin engkau sukses, sedangkan kamu masih saja terus mengeluh
Itulah penjelasan mengenai ciri, fungsi, hingga contoh kalimat retorik. Semoga bisa membantu kalian membuat tulisan yang lebih ciamik ya!
(Z-9)
Terkini Lainnya
Aplikasi Gemini Kini Sediakan Opsi Bahasa Indonesia
Buronan Thailand Pakai Google Translate Selama Sembunyi di Indonesia
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Megawati Heran Banyak Orang Bilang “Saranghaeyo” daripada “Aku Cinta Kamu”
Prosa: Penjelasan, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh
Mengenal Penokohan yang Umum Digunakan dalam Cerita Fiksi, Novel, ataupun Cerpen
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
Pajak untuk Generasi Emas
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Dari Kebangkitan Menuju Keadilan: Membangun Kesetaraan di Rumah Tangga
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap