visitaaponce.com

AII Komitmen Bantu Lakukan Valuasi Komersialisasi Teknologi Karya Anak Bangsa

AII Komitmen Bantu Lakukan Valuasi Komersialisasi Teknologi Karya Anak Bangsa
Acara perayaan ulang tahun AII ke-15.(DOK AII)

ASOSIASI Inventor Indonesia (AII) berkomitmen untuk membantu para inventor anak bangsa untuk melakukan valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset yang dilakukan. Hal itu ditegaskan Didiek Hadjar Goenadi dalam sambutannya saat perayaan ulang tahun AII ke-15, Selasa (18/7).

"Pada prinsipnya keberadaan AII adalah untuk mengatasi sindrom lembah kematian (death valley síndrome) yang dihadapi para inventor dalam komersialisasi invensinya. Untuk itu, tentu AII tidak dapat bekerja sendiri sehingga membutuhkan mitra-mitra yang terdiri dari institusi penghasil invensi, lembaga penyedia dana riset dan perakitan teknologi, asosiasi industri/pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum termasuk inventor mandiri," ungkap Didiek dalam keterangan yang diterima, Rabu (19/7). 

Dikatakan, salah satu Misi AII adalah membantu inventor untuk mengatasi kendala/hambatan dalam komersialisasi invensinya, memperkuat kemampuan inventor dalam berinvensi, dan membekali inventor dengan kemampuan memasarkan invensinya. "Misi ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan mulai dari valuasi hingga promosi kepada industri yang potensial dengan core business yang sesuai dengan jenis invensi yang dihasilkan oleh para inventor," jelad Didiek.

Pada 2022, jelas Didiek, AII mendapatkan amanah melakukan valuasi atas 49 Invensi GRS periode 2015-2021. Valuasi dilakukan sejak Oktober 2022 hhingga Oktober 2023. Dikatakan, kegiatan tersebut merupakan lanjutan atas kerja sama sebelumnya antara AII dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit 2021-2022.  

"Dari kegiatan tahun sebelumnya, diperoleh 13 teknologi terkait kelapa sawit yang dinilai layak komersialisasi, enam di antaranya sudah mendapatkan pernyataan minat dari pihak industri terkait. Dua di antaranya yaitu invensi tentang produk pupuk silika (BioSilAc) dan emulsifier untuk pangan telah berlanjut ke tahapan perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement,NDA) dengan perusahaan terkait," jelasnya.  

Lebih jauh, Didiek mengatakan kegiatan valuasi teknologi tahun berikutnya telah menghasilkan invensi yang siap untuk dikomersialisasikan dengan para mitra industri dan dituangkan dalam bentuk LOI dan/atau NDA. Hingga pekan kedua Juli 2023, ada delapan invensi yang ditangani AII. 

Selain itu, ungkap Didiek, AII juga sedang mengawal scale up invensi hasil valuasi riset GRS tahun sebelumnya yaitu lemak kalsium  (invensi Prof. Lienda Handojo-ITB) kepada Dirjen Agroindustri dan PT Mahesi dan production trial kayu lapis dari batang kelapa sawit sisa tebangan program replanting (invensi Dr Erwinsyah-PPKS-RPN) dengan PT Charcinah Altan Mandiri (CAM).  

"AII juga memfasilitasi pemasyarakatan invensi Torsi Plus, sebuah alat yang dapat mengurangi gas emisi gas buang kendaraan bermotor hingga 0 persen, peningkatan daya, dan hemat bahan bakar hingga 30% karya Inventor Mandiri Komarudin Umar) kepada masyarakat pemilik kendaraan diesel maupun premium. Terakhir kami sedang memfasilitasi uji kelayakan Torsi Plus kepada Kementerian ESDM cq Ditjen EBTKE dan Kementerian LHK cq Ditjen Pengendalian Pencemaran Udara untuk mendukung program mereka terkait tupoksi kementeriannya masing-masing," katanya.  (RO/R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat