Ternyata, Anak Sudah Bisa Dilatih Memilih Sejak Usia 18 Bulan
DOKTER spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yuni Astria mengatakan anak-anak bisa mulai diajari memilih sejak usianya 18 bulan hingga tiga tahun dan didahului dengan pilihan-pilihan yang mudah.
"Ini kelihatannya sederhana tetapi perlu dilatih. Kita melatih suatu kemampuan untuk melakukan aktualisasi, value dan dilatih dari sedini mungkin, 18 bulan sampai tiga tahun," kata Yuni, dikutip Senin (7/8).
Yuni mencontohkan orangtua misalnya bisa meminta anak memilih lauk makan siang antara ayam atau ikan, atau bertanya pilihan warna sepatu merah atau biru untuk dikenakan hari itu.
Baca juga: Ini 3 Komponen Nutrisi yang Harus Diberikan Orangtua pada Bayi 6-12 Bulan
Pada prinsipnya, orangtua harus memberikan pilihan yang mereka setujui dan bukan merupakan pilihan dengan jawaban ya atau tidak.
"Jangan beri pilihan yang jawabannya ya atau tidak. Misalnya, 'Kamu mau makan atau enggak?' Kalau dijawab tidak, bagaimana? Pilihan itu yang berada dalam koridor kita setuju," kata Yuni, yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.
Dia berpendapat, memberikan pilihan pada anak merupakan bagian dari asuh atau pengasuhan orangtua pada anak mereka. Ini juga menjadi kebutuhan primer anak yang harus dilengkapi termasuk imunisasi.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Agar Perhatian terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Anak
Tidak hanya asuh, sambung Yuni, anak juga harus diberikan asih dan asah yang adekuat. Asih yakni memberikan pujian, dukungan ketika anak bisa melakukan sesuatu walaupun bukan sesuatu yang kompleks.
Sementara asah yakni memberikan anak stimulasi setiap saat dan terus menerus demi perkembangan motorik kasar dan halus, sosial dan bahasa mereka. Stimulasi dilakukan perlahan dan tanpa unsur paksaan terhadap anak.
"Kadang kita berhenti di asuh. Sudah cukup kebutuhan finansial untuk anak, saya beli mainan, makanan, asuh cukup. Yang lain-lain akhirnya lebih banyak menatap gawai," tutur Yuni, yang kini berpraktik di RS Karya Medika itu.
Dia menambahkan, pemberian asah, asih dan asuh yang adekuat pada anak ini agar nantinya mereka dapat menjadi generasi pemimpin, mandiri dan percaya diri yang mumpuni. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Tanda Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak yang Patut Diwaspadai
Anak Harus Disiapkan Agar Mandiri Sebelum Masuk SD
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
Belum Diakomodasi, Puluhan Emak-Emak di Depok kembali Gelar Aksi Tuntut Kepastian PPDB
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Bebasnya Pegi Setiawan belum Selesaikan Kasus Vina Cirebon
Jarang Dibahas, Kesadaran Kesehatan Mental bagi Kaum Pria Penting untuk Ditingkatkan
Ini Dampak Negatif Sekolahkan Anak ke SD Terlalu Dini
31 Makna Mimpi Gigi Copot Menurut Ahli dan Islam
Ini Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap