visitaaponce.com

Deteksi Dini Tingkatkan Persentase Kesembuhan Kanker Payudara

Deteksi Dini Tingkatkan Persentase Kesembuhan Kanker Payudara
Wakil Ketua MPR Lestarie Moerdijat(Dok Pri )

WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan pemerintah harus bergerak cepat dan mengedukasi masyarakat pentingnya edukasi dini kanker payudara. Jika deteksi dini rajin dilakukan maka penyembuhan dan tindakan lainnya bisa lebih cepat.

"Beberapa catatan lain adalah bagaimana pemangku kepentingan bergerak harus ada political will untuk perhatikan deteksi dini agar tidak terlupakan. Namun kalau deteksi menjadi prioritas saya yakin biaya pengobatan bisa menjadi hal yang penting diutamakan menyelamatkan nyawa perempuan Indonesia," kata Lestari dalam dalam acara kolaborasi #SaveIbuku dan Selangkah di RS Siloam TB Simatupang, Selasa (29/8).

Sebagai penyintas kanker, ia mengatakan kanker memang mematikan, tetapi tidak mampu membunuh harapan dan cinta.

Baca juga : FKKMK UGM Terima Hibah Alat Deteksi TB Berbasis AI

"Menjadi penderita, dan kemudian penyintas adalah kesempatan kedua yang diberikan-Nya kepada kita untuk menjadi lebih baik dan berguna. Dalam melewati setiap tahapan pengobatan, kita menguatkan diri sendiri demi semua yang mencintai kita, dengan semangat terus merayakan kehidupan," ucap Rerie sapaan akrabnya.

Baca juga : Gerakan Deteksi Dini Kanker Payudara Setara Upaya Penyelamatan Negara

Diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gratiskan pembiayaan skrinning 14 penyakit antara lain hipertensi, stroke, jantung dan kanker serviks, kanker payudara, kanker paru, kanker usus, diabetes melitus (DM), thalassemia, TBC, anemia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus kanker payudara pada tahun 2020 mencapai 68.858 atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Yang memprihatinkan, jumlah kasus kematian akibat kanker payudara sendiri mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.

Selain itu, banyak para ibu yang tidak melakukan skrining karena takut membayangkan prosesnya dan juga adanya ketakutan untuk meninggalkan urusan rumah terutama jika berkaitan dengan anak. Nyatanya, prosedur ini bisa menyelamatkan nyawa, karena masih berada di stadium awal sehingga bisa dilakukan pengobatan secara optimal. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat