visitaaponce.com

Anak Muda Bisa Berkontribusi Bantu Pelestarian Batik

Anak Muda Bisa Berkontribusi Bantu Pelestarian Batik
Pengunjung melihat koleksi yang ada di Museum Batik Indonesia(Instagram @mbatik.in)

KEPALA Unit Museum Batik Indonesia sub Koordinator Museum Nasional Indonesia dan Museum Bank Indonesia Archangela Yudi Aprianingrum mengatakan anak muda bisa berkontribusi dengan berbagai cara dalam usaha melestarikan batik di Indonesia sesuai minat dan kemampuan.

"Gimana generasi muda ini kalau mau membantu melestarikan batik tidak harus menjadi pembatik bisa mengambil peran mana terserah yang dia suka, misalkan dia kuliahnya bidang biologi mungkin mengembangkan tanaman pewarna agar produktivitasnya tinggi," ucap perempuan yang biasa disapa Arum itu saat ditemui dalam konferensi pers Hari Batik Nasional di Jakarta, Senin (25/9).

Ia mengatakan proses membatik yang panjang dari hulu hingga hilir mulai praproduksi, produksi, sampai distribusi, bisa diisi oleh tenaga anak muda sesuai dengan kemampuan mereka meskipun tidak sebagai perajin batik.

Baca juga: Ini Sejarah Batik di Indonesia, yang Diperingati Setiap 2 Oktober

Keterlibatan generasi muda seperti pada pembuatan kain dengan inovasi teknologi mesin sampai pada distribusi ke masyarakat bisa dipilih jika ingin berkontribusi melestarikan batik dengan caranya sendiri. 

Tidak hanya pada generasi Z, bahkan hingga generasi Alfa selanjutnya, kata Arum, bisa membantu ikut melestarikan batik di Indonesia.

Arum juga menilai ketertarikan generasi muda bisa dibilang cukup tinggi terhadap keinginan mencoba hal baru, seperti membatik, dengan banyaknya undangan untuk membuat workshop tentang batik.

Baca juga: Keren! Batik Kontemporer Shiroshima Pameran di Hong Kong

"Sesuatu yang baru itu pasti menyenangkan, jadi cukup tinggi interest-nya untuk mencoba, nyatanya undangan ke kami untuk membuat workshop batik itu banyak. Jadi, minat masyarakat itu cukup tinggi," katanya.

Dengan dibukanya Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Arum juga mengajak siapapun untuk bergabung dan ikut mempelajari batik. Tidak hanya mengikuti kegiatan yang diadakan di Museum Batik, Arum juga mengajak generasi muda untuk mengundang pihak Museum Batik jika ada yang ingin diedukasi tentang batik.

Museum Batik juga rutin mengadakan workshop membatik untuk membuat batik tulis, dari tahapan mencanting sampai pencelupan, yang dapat memberikan pengalaman baru dan menjadi inspirasi untuk ikut melestarikan batik.

Museum Batik di TMII menghadirkan koleksi 730 kain batik kolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia. Tiap 3 sampai 6 bulan sekali koleksi akan diputar untuk perawatan batik, dengan sekali pameran akan ditampilkan sekitar 100 koleksi kain.

Ke depan, Museum Batik juga akan menerima hibah batik dari komunitas maupun koleksi pribadi yang bisa ditampilkan di ruang pameran museum.

"Entah dari komunitas, dari pribadi, kami juga sedang mengusahakan batik-batik dari kepala negara kalau ada yang mau menyumbangkan dan memang cocok dengan storyline kami, tentunya melalui kurasi oleh kurator museum," pungkas Arum. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat