visitaaponce.com

Langkah Pelestarian Batik Harus Segera dan Menyeluruh

Langkah Pelestarian Batik Harus Segera dan Menyeluruh
Perajin menyelesaikan produksi batik cap di Rumah Batik Palbatu, Tebet, Jakarta, Minggu (1/10/2023).(Antara/Asprilla Dwi Adha.)

PELESTARIAN batik yang merupakan bagian nilai budaya bangsa beserta nilai yang menyertainya merupakan tanggung jawab setiap anak bangsa. Langkah pelestarian itu harus dilakukan segera dan menyeluruh dari hulu hingga hilir untuk menghindari kepunahan. 

"Batik yang merupakan karya budaya warisan nenek moyang kita merupakan bagian dari perjalanan bangsa yang harus dilestarikan. Perlu langkah nyata dalam mengupayakannya," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat pada keterangan tertulisnya, Senin (2/10), dalam rangka Hari Batik Nasional. 

Menurut Lestari, upaya pelestarian batik saat ini menghadapi banyak tantangan, baik dari sisi hulu hingga hilir dari rantai produksi atau pembuatan batik. Dari sisi hulu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, regenerasi para pembatik tidak berjalan dengan baik. Karenanya, tambah dia, semakin hari jumlah orang yang memiliki keterampilan membatik semakin berkurang.

Baca juga: Pahami Nilai-Nilai Pancasila secara Konsisten Perkokoh Persatuan Bangsa 

Data Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) pada 2020 diperkirakan jumlah perajin batik mencapai 151.565 orang. Namun saat ini, hanya tinggal 37.914 perajin yang masih berproduksi. Tak hanya itu, imbas pandemi covid-19 juga menyebabkan banyak perajin batik terpaksa alih profesi.

Di sisi hilir, ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung dalam setiap karya batik juga semakin berkurang. Kombinasi kendala di dua sisi dalam rantai produksi batik itu, jelas Rerie, mengancam eksistensi batik karya anak bangsa. 

Baca juga: APBN 2024 Diharapkan Mampu Akselerasi Visi Indonesia Emas 2045

Langkanya perajin yang mampu membatik, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sering kali dimanfaatkan oleh negara lain untuk memproduksi batik secara masal dengan harga yang lebih terjangkau dan mengikuti selera pasar. Upaya untuk mengatasi sejumlah kendala yang mengancam eksistensi batik karya anak bangsa itu, tegas Rerie, harus segera dilakukan bila kita tidak ingin kehilangan warisan budaya yang sarat nilai luhur itu. 

Rerie menilai memasyarakatkan penggunaan batik sangat penting, tetapi lebih penting dari itu adalah menjaga agar regenerasi pembatik berjalan dengan baik. Rerie menegaskan, upaya untuk melahirkan pembatik-pembatik muda harus mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, demi tetap berlangsungnya pelestarian karya batik beserta nilai-nilai budaya luhur yang dikandungnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat