visitaaponce.com

Penguatan Kualitas Anak dan Remaja Optimalisasi Bonus Demografi

Penguatan Kualitas Anak dan Remaja Optimalisasi Bonus Demografi
Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) Generasi Berencana (Genre) Indonesia tahun 2023 yang digelar BKKBN.(Dokpri.)

REMAJA saat ini akan menjadi generasi sandwich (sandwich generation) saat Indonesia memasuki periode ageing populations atau banjir orang tua pada 2035. Karena itu, optimalisasi bonus demografi saat ini mutlak dilakukan, salah satunya penguatan kualitas anak-anak dan remaja.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat membuka Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) Generasi Berencana (Genre) Indonesia tahun 2023 yang digelar BKKBN pada 29 Oktober-1 November 2023 di Hotel MG Setos, Semarang, Provinsi Jawa Tengah. "Anda (remaja) yang akan bertanggung jawab besok. Pada 2035 Anda menanggung eyang-eyang yang pada saat itu ageing population dan saat itulah kita menutup bonus demografi. Namun hari ini kita dipenuhi dengan keberuntungan bonus demografi. Oleh karena itu bersamaan dengan kegiatan Forum Genre, forum anak, forum OSIS, kita bersatu padu mengoptimalkan agar nanti kita bisa memetik bonus demografi dengan mentransformasikannya menjadi bonus kesejahteraan untuk kita semua," kata Hasto dalam pembukaan penyelenggaraan Adujaknas ke-13 pada Minggu (29/10/2023).

Menurutnya, remaja saat ini akan menjadi bagian dari generasi emas pada 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-54 tahun yang pasti akan mewarnai dan menjadi nakhoda bangsa ini. "Kalau kita ketemu remaja, pemuda, itu rasanya hati kita ingin hormat setinggi-tingginya. Karena anak-anak Genre inilah besok 10-20 tahun lagi Anda yang menjadi gubernur, menteri, anggota DPR, presiden. Ini bukan khayalan tetapi kenyataan karena (anak-anak) Genre punya kemampuan intelektual skill yang luar biasa," ujarnya.

Baca juga: Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini

Ia mengaku sangat bangga dengan para remaja yang tergabung dalam GenRe karena memberikan optimisme untuk meraih Indonesia sejahtera di 2045. "Itulah forum GenRe, forum anak, forum OSIS kita yang pemikirannya cemerlang luar biasa. Oleh karena itu kita optimistis Genre membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah lebih sejahtera. Proporsi penduduk anak-anak kita seusia GenRe, seusia anak sekolah, remaja, ini yang paling besar," ujarnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang juga hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya mengatakan bahwa sumber daya manusia bagi suatu negara ialah yang paling penting. "Bagi suatu negara sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak, atau gas bumi. Sumber daya paling berharga ialah sumber daya manusianya. Tidak ada satu pun negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Siapakah mereka? Kalian inilah yang merupakan generasi-generasi penerus bangsa ke depan untuk mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera," kata dia.

Baca juga: Makan Ikan 100 Gram per Hari Bisa Cegah Berbagai Penyakit, Termasuk Jantung Koroner

I Gusti Ayu yang juga dikukuhkan sebagai Bunda Genre tahun lalu juga berharap Adujaknas tidak hanya selebrasi. "Kita ingin implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini. Adujaknas diharapkan kalian jadikan ajang saling berbagi, saling menginspirasi, dan saling memotivasi satu sama lain remaja-remaja kebanggaan bangsa. Karya-karya kalian yang sudah dibuktikan melalui stand-stand tadi mudah-mudahan terus kalian tingkatkan. Apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras, inovasi, dan kreativitas generasi remaja," kata Gusti Ayu Bintang.

Sedangkan Pj. Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan bahwa di dunia kerja pun anak-anak yang sudah terlatih berorganisasi seperti di Genre akan lebih mampu bekerja dengan baik. "Saya melihat kegiatan ini sangat strategis. Rekan kerja kita yang bisa bekerja itu pasti yang punya aktivitas waktu kuliah dan sekolah. Sosialisasi, berorganisasi, memahami orang lain itu dilatih sejak dini. Di dunia kerja mau enggak mau harus berkolaborasi, bekerja sama, berkomunikasi. Saya lihat kegiatan ini mendidik lebih dini tadi," kata Sumarno.

Program GenRe merupakan wadah mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan napza guna menjadi remaja tangguh dan berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan adanya Duta GenRe, sosialisasi dan promosi program di lingkungan remaja akan lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sehingga menjadi ramah remaja. 

Selain melalui Duta Genre, salah satu media pengembangan kapasitas bagi para remaja Indonesia yang tergabung dalam PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja, diselenggarakan juga Jambore Ajang Kreativitas Genre bertujuan memupuk kebersamaan,semangat para remaja serta sebagai wadah pertukaran informasi dan pengalaman tentang implementasi program Genre. Adujaknas Genre Indonesia merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan untuk saling mempertemukan remaja yang tergabung dalam PIK Remaja dan memilih figur pemuda (usia 16-22 tahun) yang akan menjadi role model dan spoke person BKKBN, dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai program generasi berencana, triad kesehatan reproduksi remaja (seksualitas, HIV/AIDS, napza) dan memotivasi serta membimbing remaja untuk melewati lima transisi kehidupan remaja, mulai dari melanjutkan pendidikan, membangun karier, membina keluarga kecil bahagia sejahtera, menerapkan pola hidup sehat, dan bersosialisasi kepada masyarakat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat