Lima Hal yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Stunting
PEREKONOMIAN Indonesia mengalami pertumbuhan yang stabil dalam 10 tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2022, ekonomi Indonesia tumbuh tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.
Namun sayangnya, Indonesia masih dihantui oleh masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius, yaitu stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sekitar 4,6 juta balita di Indonesia mengalami stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan penyakit infeksi berulang yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai usia dua tahun (1.000 Hari Pertama Kehidupan) yang diukur melalui panjang/tinggi badan menurut umur.
Baca juga: Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini
Dampak stunting antara lain terganggunya perkembangan otak, termasuk gangguan kemampuan fungsi kecerdasan anak, gangguan pertumbuhan fisik atau gangguan pertumbuhan tinggi badan, serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke.
Stunting mengakibatkan kemampuan kognitif anak menurun sehingga memengaruhi kapasitas belajar pada usia sekolah, nilai, dan prestasi anak.
Penelitian mengatakan, ketika dewasa, anak yang mengalami stunting akan mendapatkan penghasilan 20% lebih rendah bila dibandingkan dengan yang tidak mengalami stunting. Ini artinya, stunting dapat mengancam generasi muda yang seharusnya dapat menjadi bonus demografi bagi perkembangannegara.
Mengutip buku Stunting-pedia: Apa yang Perlu Diketahui tentang Stunting yang diterbitkan oleh Tanoto Foundation, salah satu penyebab tidak langsung stunting adalah faktor lingkungan permukiman, seperti ketersediaan air, sanitasi, serta kondisi lingkungan dan bangunan.
Baca juga: Wapres RI Beri Tanoto Foundation Penghargaan Program Percepatan Penurunan Stunting
Kesehatan perumahan dan lingkungan permukiman juga meliputi kondisi fisik, kimia, dan biologis di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni mendapatkan derajat kesehatan yang optimal.
Grants Manager Early Childhood Education and Development (ECED) sekaligus Team Leader Program Stunting Tanoto Foundation, Fransisca Wulandari menjelaskan pencegahan stunting dapat dilakukan dari diri sendiri dan keluarga.
“Pencegahan stunting dapat dilakukan oleh semua orang. Caranya dengan menerapkan perilaku berdasarkan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam keluarga. STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan,” ujar Fransisca.
Baca juga: Tanoto Foundation dan Pemerintah Kota Semarang Kolaborasi Cegah Stunting
Fransisca lebih lanjut mengatakan bahwa pilar STBM ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit di masyarakat. “Masyarakat kita masih punya kebiasaan yang kurang baik seperti membuang sampah sembarangan dan membiarkan limbah cair tidak ditangani dengan baik.
Padahal hal ini akan mendatangkan serangga dan binatang pembawa penyakit, menimbulkan bau, menimbulkan penularan penyakit bagi masyarakat dan mencemari lingkungan, sehingga akan memengaruhi kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Lalu apa saja 5 pilar STBM?
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
Terapkan perilaku buang air besar yang sehat. Jangan sampai kotoran menjadi tempat perkembangbiakan vektor pembawa penyakit (seperti lalat, kecoa, tikus, dan lain-lain). Perilaku sehat ini dilakukan agar tidak menimbulkan bau dan untuk memutus rantai penularan penyakit seperti kolera, tifus, dan disentri;
Menyediakan dan memelihara sarana buang air besar yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun secara berkelanjutan terutama pada lima waktu penting: sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menceboki anak/bayi, setelah buang air besar, serta setelah memegang/menyentuh.
Menyediakan dan memelihara sarana cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir, sabun, dan saluran pembuangan air limbah.
3. Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga (PAMMRT)
Mengolah air layak minum serta makanan yang aman dan bersih secara berkelanjutan;
Menyediakan dan memelihara tempat pengolahan air minum dan makanan rumah tangga yang sehat.
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
·Memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya dan membuang sampah rumah tangga di luar rumah secara rutin;
·Melakukan pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pengolahan kembali (recycle);
· Menyediakan dan memelihara sarana pembuangan sampah rumah tangga di luar rumah.
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
·Melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga melalui sumur resapan dan saluran pembuangan air limbah;
·Menyediakan dan menggunakan penampungan limbah cair rumah tangga;
Memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah cair rumah tangga. (S-4)
Terkini Lainnya
Denda Dam Ibadah Haji untuk Dukung Penurunan Stunting
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Edukasi Masyarakat terkait TB secara Masif Harus Segera Dilakukan
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
KPK Cegah 2 Orang Terkait Kasus Korupsi di PGN
Presiden Jokowi: Peran BPKP untuk Mencegah Penyimpangan, Bukan Mencari Kesalahan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap