Sensasi Petik Jeruk di Hamparan Orange Forest Taiwan
![Sensasi Petik Jeruk di Hamparan Orange Forest Taiwan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/a66c982758dab26f78cfba0c8f655f2a.jpeg)
DERETAN buah jeruk menjuntai di kaki bukit Kabupaten Miaoli, Taiwan, Orange Forest. Perkebunan ini mampu bertahan di tengah gempuran pandemi covid-19 pada 2019 silam.
Pengelola Orange Forest, Xie Yunting, mengatakan adanya covid-19 justru jadi titik balik untuk bangkit. Saat itu, usaha kebun milik keluarganya sempat tutup. Yunting pun mencari cara agar kebunnya bertahan.
Yunting membeberkan perkebunan jeruk milik keluarganya juga pernah melakukan ekspor ke luar negeri. Namun, meningkatnya pemeriksaan ekspor di pelbagai negara membuat Orange Forest fokus untuk berjualan di dalam negeri.
Baca juga : Polisi dan Jaksa akan Diterbangkan ke Taiwan untuk Investigasi Surat Suara Tercoblos
Dalam satu tahun, kata Yunting, Orange Forest bisa panen sebanyak satu kali. Panen pun tergantung dengan iklim dan waktu musim panas. Jika sedang waktu musim panas, seringkali di daerahnya terkena taifun. Jika taifun melanda, Yunting mengaku banyak pohon yang tumbang dan penghasilan pun menurun.
Cobaan berat tak menyurutkan Yunting untuk berhenti mengelola Orange Forest. Yunting pun terus berinovasi dan menambah fasilitas perkebunan agar bisa didatangi wisatawan.
Beratapkan langit biru, dan hamparan perkebunan pohon jeruk, Orange Forest kini punya wajah berbeda. Perubahan itu dimulai sejak 1 Oktober 2018. Pasalnya, Orange Forest menyulap kebun tradisional sebelumnya menjadi tempat wisata yang menawarkan banyak wisata alam.
Baca juga : KPU dan PPLN Taipei Telusuri Dugaan Surat Suara Tercoblos di Taiwan
Selain membuka restoran dengan pemandangan kebun jeruk, Yunting menuturkan para pengunjung juga diberikan akses memetik buah jeruk yang sudah matang sendiri.
Perkebunan jeruk yang dikelola oleh keluarga Yunting pun terus berkembang dan hingga kini jadi lokasi yang dituju para wisatawan lokal maupun asing.
Yunting mengemukakan Orange Forest memiliki luas sebesar tiga hektar dan perkebunan tersebut diturunkan secara turun-temurun atau dari generasi ke generasi.
“Saat generasi kedua ada penggantian bisnisnya yang ditambah lagi, jadi kami memiliki tempat garden,” ungkap Yunting.
“Kami terus berinovasi supaya didatangi dari dalam dan luar negeri serta untuk menjual hasil bumi khas Taiwan, yakni jeruk,” tambahnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Taipei, Kota Cerdas Berkelanjutan Bawa Peluang Bisnis Hijau ke Indonesia
Taiwan Kecam Pengumuman Sepihak Tiongkok soal Perubahan Penerbangan
Pengetahuan Gempa Rakyat Taiwan Tingkatkan Ketahanan
Polisi dan Jaksa akan Diterbangkan ke Taiwan untuk Investigasi Surat Suara Tercoblos
Ganjar-Mahfud Endus Bau Kecurangan Pemilu di Kasus PPLN Taipei
Kisruh Surat Suara Taipei, Bawaslu Diminta Buat Putusan Mengikat
Sinar Mas Land Berikan Pelatihan dan Pendampingan Petani Rumpin Bogor
5 Makanan Wajib saat Perayaan Cap Go Meh
Impor Jeruk dari Tiongkok Konsisten Naik
Imlek Tahun Naga Kayu Pantik Lonjakan Penjualan BUAH Hingga Rp130 Miliar
Inilah 10 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap