visitaaponce.com

Sensasi Petik Jeruk di Hamparan Orange Forest Taiwan

Sensasi Petik Jeruk di Hamparan Orange Forest Taiwan
Deretan buah jeruk menjuntai di di kaki bukit Kabupaten Miaoli, Taiwan, Orange Forest.(MI / Yakub Pryatama Wijayaatmaja)

DERETAN buah jeruk menjuntai di kaki bukit Kabupaten Miaoli, Taiwan, Orange Forest. Perkebunan ini mampu bertahan di tengah gempuran pandemi covid-19 pada 2019 silam.

Pengelola Orange Forest, Xie Yunting, mengatakan adanya covid-19 justru jadi titik balik untuk bangkit. Saat itu, usaha kebun milik keluarganya sempat tutup. Yunting pun mencari cara agar kebunnya bertahan.

Yunting membeberkan perkebunan jeruk milik keluarganya juga pernah melakukan ekspor ke luar negeri. Namun, meningkatnya pemeriksaan ekspor di pelbagai negara membuat Orange Forest fokus untuk berjualan di dalam negeri.

Baca juga : Polisi dan Jaksa akan Diterbangkan ke Taiwan untuk Investigasi Surat Suara Tercoblos

Dalam satu tahun, kata Yunting, Orange Forest bisa panen sebanyak satu kali. Panen pun tergantung dengan iklim dan waktu musim panas. Jika sedang waktu musim panas, seringkali di daerahnya terkena taifun. Jika taifun melanda, Yunting mengaku banyak pohon yang tumbang dan penghasilan pun menurun.

Cobaan berat tak menyurutkan Yunting untuk berhenti mengelola Orange Forest. Yunting pun terus berinovasi dan menambah fasilitas perkebunan agar bisa didatangi wisatawan.

Beratapkan langit biru, dan hamparan perkebunan pohon jeruk, Orange Forest kini punya wajah berbeda. Perubahan itu dimulai sejak 1 Oktober 2018. Pasalnya, Orange Forest menyulap kebun tradisional sebelumnya menjadi tempat wisata yang menawarkan banyak wisata alam.

Baca juga : KPU dan PPLN Taipei Telusuri Dugaan Surat Suara Tercoblos di Taiwan

Selain membuka restoran dengan pemandangan kebun jeruk, Yunting menuturkan para pengunjung juga diberikan akses memetik buah jeruk yang sudah matang sendiri.

Perkebunan jeruk yang dikelola oleh keluarga Yunting pun terus berkembang dan hingga kini jadi lokasi yang dituju para wisatawan lokal maupun asing.

Yunting mengemukakan Orange Forest memiliki luas sebesar tiga hektar dan perkebunan tersebut diturunkan secara turun-temurun atau dari generasi ke generasi.

“Saat generasi kedua ada penggantian bisnisnya yang ditambah lagi, jadi kami memiliki tempat garden,” ungkap Yunting.

“Kami terus berinovasi supaya didatangi dari dalam dan luar negeri serta untuk menjual hasil bumi khas Taiwan, yakni jeruk,” tambahnya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat