visitaaponce.com

Tanamkan Budaya Menulis dengan Biasakan Membaca

Tanamkan Budaya Menulis dengan Biasakan Membaca
Pegiat literasi Dr Ahmad Junaedi Karso SH MH MSi bersama karya-karya bukunya.(Dok Pribadi)

BUDAYA menulis perlu digaungkan kepada generasi muda khususnya pada lingkungan perguruan tinggi sedari dini. Dengan menanamkan budaya menulis sejak awal, generasi muda akan memiliki kebiasaan menyampaikan pendapat secara sistematis.

"Menulis juga bisa merangsang kreativitas. Dengan menulis, maka akan memunculkan ide-ide segar," ungkap pegiat literasi Ahmad Junaedi Karso, dalam keterangannya, hari ini.

Menurut dia, ada beberapa cara menumbuhkembangkan kompetensi menulis. Di antaranya ialah, memperbanyak kosakata dengan membiasakan membaca.

Baca juga : Mendorong Literasi dengan Kebiasaan Menulis Tangan

"Kemudian, membuat garis-garis besar tulisan, serta rangsang diri kita melalui kegiatan perlombaan, ekstrakurikuler, dan juga rajin mengirim tulisan ke media massa," terang dosen tetap Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tersebut.

Salah satu peraih S3 termuda ini mengakui beberapa cara tersebut dia lakukan sejak duduk di bangku kuliah. Baginya, budaya menulis ialah suatu rangkaian proses pendidikan dan belajar yang merupakan prioritas dalam hidupnya.

"Hidup tanpa ilmu, kita tidak akan berarti apa-apa. Pada ajaran Islam juga dijelaskan bahwa belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban agar kita berakal," ungkap Ahmad yang pernah menjadi manajer terbaik mewakili Primkoppol Denmbaes Polri tingkat nasional di era Presiden SBY pada 2008 lalu.

Baca juga : Susun Buku Ajar, Kalangan Dosen Diminta Perkaya Referensi dan Himpun Data

Sebagai salah satu prestasinya, anak dari pasangan H Karso (almarhum) dan Hj Huyiroh ini mengatakan, sudah menulis 25 buku dengan bersertifikat HAKI (hak kekayaan intelektual) dengan judul berbeda.

Dalam dua tahun terakhir, suami dari Anisah dan ayah dari empat anak tersebut, bahkan menelurkan puluhan karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional dan internasional.

"Sudah saatnya generasi muda kita membangkitkan literasi untuk mengubah dunia," pungkas dosen kelahiran Indramayu, 20 September 1975, tersebut. (S-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat