Hindari Makanan Tinggi Natrium Demi Kesehatan Ginjal Anda
![Hindari Makanan Tinggi Natrium Demi Kesehatan Ginjal Anda](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/4d7b4089170a6174c0be18d1a78708c5.jpg)
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Dina Nila Sari menyampaikan kiat untuk menjaga ginjal tetap sehat sedari dini yaiut dengan menghindari makanan tinggi natrium atau garam.
"Menghindari makanan tinggi natrium atau garam, termasuk makanan olahan. Lengkapi protein, sayuran, mineral dan lain-lain," kata Dina, dikutip Kamis (11/4).
Dina menjelaskan ginjal berfungsi sebagai penyaring cairan dan zat-zat sisa dari apa yang dikonsumsi melalui urine. Urine yang berubah warna dan berbusa menjadi indikasi adanya gangguan ginjal yang sudah masuk stadium lanjut.
Baca juga : Penderita Hipertensi dan Diabetes Diingatkan Deteksi Dini Penyakit Ginjal
Selain itu, ginjal juga berfungsi memproduksi hormon yang membentuk sel darah merah dan juga pembentukan vitamin D untuk mengatasi masalah gangguan tulang.
Adapun salah satu tanda ginjal sudah mulai mengalami penurunan fungsi adalah mual muntah karena racun dalam tubuh semakin banyak.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan koma dan penurunan kesadaran karena nafsu makan yang menurun.
Baca juga : Ini Tanda-Tanda Gangguan Ginjal yang Harus Anda Waspadai
Untuk menjaga kesehatan ginjal, Dina mengatakan harus menerapkan pola hidup sehat dan menghindari makanan tinggi natrium seperti makanan terlalu asin atau makanan dengan bahan pengawet.
Ia juga menyarankan untuk menghindari mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan.
"Gaya hidup sehat, makan makanan sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol berlebihan, olahraga, dan tidak kelebihan berat badan. Berat badan berlebih membuat ginjal mengalami kerusakan," tambah Dina.
Baca juga : Akses Layanan Kesehatan untuk Pasien Ginjal Perlu Ditingkatkan
Selain menghindari makanan tinggi natrium, Dina juga menyarankan untuk tidak melebihi kebutuhan protein harian, karena kelebihan dosis protein tidak baik bagi fungsi ginjal. Dosis protein yang diajurkan adalah 1 gram per kilogram berat badan.
Sementara bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau hipertensi, baik secara genetik maupun gaya hidup yang tidak sehat, ia mengatakan untuk mengontrol kedua faktor risiko tersebut dan memeriksakan urine secara berkala.
"Kalau hipertensi dan diabetes harus segera dikontrol karena dua penyakit ini akhirnya akan ke ginjal, diabetes yang nggak diobati, hipertensi yang nggak diobati sampai tekanan darah normal lama-lama bisa merusak ke ginjal," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Peluang Perawat asal Indonesia Berkarier di Belanda Terbuka Lebar
Rasio Bidan Dinilai Cukup, Pemerintah Nilai Hanya Perlu Pemerataan
3 Manfaat Minum Susu Kurma untuk Kesehatan
Ini Pentingnya Mengenali Jenis Batuk dan Penanganannya
Kenali dan Atasi Kelainan Genital sejak Dini
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Kontak Erat di Rumah Jadi Faktor Kuat Penularan Tuberkulosis Anak
6 Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
Sederet Manfaat Cuci Hidung bagi Kesehatan
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap