visitaaponce.com

Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional Pertama Digelar di Bali

Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional Pertama Digelar di Bali
Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional di Bali(MI/HO)

SAAT ini, stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Stroke juga disebut sebagai penyakit katastropik. 

Stroke menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari karena pasien akan cacat ringan hingga berat atau bahkan butuh bantuan perawatan penuh dari perawat. Angka kejadian stroke terus meningkat, terutama di kota-kota besar.

Di beberapa wilayah di Indonesia, banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. 

Baca juga : Langkah-Langkah Efektif Atasi Obesitas

Mampu berkolaborasi dengan para ahli Internasional, dan menyambut peserta dari berbagai negara, BLINC akan menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi, belajar, dan meningkatkan pengetahuan, serta mempererat hubungan antarnegara.

Didukung oleh Kementerian Kesehatan, BLINC bertujuan memajukan industri kedokteran, tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular. 

Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional pertama. Konferensi ini, International Convention Center, akan digelar dari 25 hingga 27 April, mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan, inovasi, dan praktik terbaik di bidang intervensi neurovaskular.

Baca juga : Akupuntur Bisa Jadi Pilihan Terapi bagi Pasien Stroke

Konferensi dibuka dengan pidato utama oleh seorang ahli bedah saraf kenamaan Affan Priyambodo. Pentingnya konferensi ini dalam membina kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara para profesional yang berdedikasi dalam pengobatan gangguan neuromuskular.

Affan Priyambodo, yang juga CMO BLINC, mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan seluruh peserta yang kontribusinya telah memfasilitasi keberhasilan pelaksanaan konferensi ini. BLINC tetap berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dalam perawatan Neurovaskular, yang bertujuan untuk mengurangi kejadian kematian terkait stroke.”
 
Sepanjang acara tiga hari tersebut, para peserta disuguhi berbagai presentasi, diskusi panel, dan lokakarya langsung yang mencakup berbagai aspek intervensi neurovaskular. 

Topik berkisar dari kemajuan terkini dalam terapi endovaskular untuk pengobatan stroke dan aneurisma hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif.

Baca juga : Cegah Penyakit Degeneratif dengan Produk Berbahan Dasar Alam

Salah satu hal yang menarik dari konferensi ini adalah presentasi penelitian inovatif tentang modalitas pengobatan baru untuk kondisi neurovaskular yang kompleks. Para ahli berbagi pengalaman dan hasil mereka, memberikan wawasan berharga dalam meningkatkan perawatan pasien dan hasil klinis.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan para sponsor yang berasal dari luar industri kesehatan. Hal ini menandakan animo untuk mendorong misi kolektif untuk meningkatkan pengetahuan neurovascular sangatlah tinggi. Saat ini tercatat penderita stroke hampir mencapai kurang lebih 2 juta kasus, namun yang bisa kami tangani hanya sekitar 2.500 - 3.000 kasus saja. Harapan besar kami dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepannya untuk industri neurovaskular di Indonesia,” ungkap Affan.

Prof Rene Chapot mengatakan, “Dengan adanya acara ini semoga dapat membuka berbagai pihak untuk kolaborasi agar dapat mendeteksi stroke sejak dini. Karena sebetulnya store ini bisa diawali sejak dini, namun memang setiap stakeholder dapat berkolaborasi dengan baik.

Baca juga : Penularan TB di Kuta Selatan Tertinggi di Kabupaten Badung

“Dan kami memilih Bali, karena kekayaan kulturalnya yang sangat pantas kita banggakan kepada tamu internasional,” lanjut Affan. 

Ke depan, penyelenggara menyatakan komitmen mereka untuk menjadikan konferensi ini sebagai acara berkala, dengan rencana untuk memperluas cakupan dan jangkauannya di tahun-tahun mendatang. 

Dengan mempertemukan para ahli dari seluruh dunia, konferensi ini bertujuan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam intervensi neurovaskular, mendorong kemajuan dan inovasi demi kepentingan pasien di mana pun. Event ini hampir diikuti oleh kurang lebih 400 peserta dokter dan perawat nasional dan mancanegara. (RO/Z-1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat