visitaaponce.com

Penularan TB di Kuta Selatan Tertinggi di Kabupaten Badung

Penularan TB di Kuta Selatan Tertinggi di Kabupaten Badung
Ilustrasi.(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

KABUPATEN Badung menjadi salah satu penyumbang angka terbesar penularan TB di Bali. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Badung I Made Suwadera mengatakan, secara keseluruhan di Kabupaten Badung, ada 1.733 kasus TB pada 2022.

Kemudian kasus baru yang ditemukan selama tahun lalu ialah 563 kasus atau naik 32% dari jumlah kasus yang sudah ada. Total kematian akibat TB pada 2022 sebanyak 22 orang. "Jumlah kematian memang kecil karena TB itu bisa disembuhkan dengan obat dan disiplin dalam minum obat," kata Suwadera, Rabu (29/11).

Tahun 2023, tercatat ada 1.322 kasus positif di seluruh Kabupaten Badung dan sudah mendapatkan penanganan oleh tim medis sampai di tingkat desa dan kelurahan. 

Namun, kasus terduga TB sesungguhnya sangat mencengangkan yakni sebanyak 7.139 kasus yang sampai saat ini masih dalam proses test cepat molekuler (TCM).

Baca juga:

Perangi TBC, Bio Farma Kerja Sama dengan Perusahaan Amerika

Cegah Tuberkulosis di Lingkup Pesantren

Pada kuartal 3 2023 sudah ditemukan 544 kasus positif dan penemuan terduga TB sebanyak 5.523 kasus. Total kematian tahun ini sebanyak 29 kasus. Tingkat fatality rate tidak sampai 1%.

Menurut Suwadera, kasus positif terbanyak justeru berada di pusat wisata di Kecamatan Kuta Selatan. "Kenapa terbanyak? Karena Kecamatan Kuta Selatan adalah kecamatan di Kabupaten Badung dengan wilayah paling luas, penduduknya paling padat, dan sangat heterogen. Dari berbagai kalangan, suku dan bangsa ada di sana," ujarnya.

Ia meminta agar kasus ini tidak dihubungkan dengan kedatangan para wisatawan ke Kuta Selatan. Sebab, yang terdeteksi justru penduduk lokal, baik Bali maupun non-Bali yang usianya masih produktif. 

"Kenapa usia produktif paling banyak? Kita kembali ke pola hidup, pola makan, pola istirahat, olah raga, asupan gizi, lingkungan hidup yang sehat dan sebagainya. Anak muda kita gaya hidupnya kebanyakan tidak memenuhi standar sehingga penyakit mudah mengerangnya," ujarnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat