visitaaponce.com

Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya

Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Petugas medis menunjukkan cara kerja alat untuk mengangkat dan memindahkan pasien penyakit stroke.(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

STROKE bukan penyakit yang hanya dialami oleh orang lanjut usia. Saat ini, usia muda juga bisa berisiko mengalami stroke, baik ringan maupun berat. Bagaimana cara mengenali gejala dan mencegah stroke pada usia muda?

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang karena penyumbatan atau bisa juga karena pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan darah, otak kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga menyebabkan sel-sel otak mati. Ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak.

Biasanya, faktor risiko stroke dapat dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan terlarang, dan kecanduan alkohol. Selain itu, faktor kesehatan seperti kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung juga berperan.

Baca juga : Faktor Risiko dan Kebiasaan yang Picu Stroke pada Usia di Bawah 45 Tahun

Gejala stroke di usia muda

Risiko stroke biasanya meningkat seiring bertambahnya usia. Namun stroke bisa terjadi pada usia muda. 

Berikut gejala stroke yang perlu diwaspadai:

1. Kehilangan keseimbangan dan kesadaran

Gejala stroke pada usia muda dapat mencakup kehilangan keseimbangan tubuh. Misalnya, kesulitan berjalan karena tubuh tidak stabil, kebingungan, hilang ingatan, atau bahkan hilang kesadaran. 

Baca juga : Kenali Gejala Awal, Jenis, dan Penanganan Stroke

Selain itu, gejala stroke ini dapat memengaruhi batang otak, yang mengatur keseimbangan di otak. Ketika otak gagal mengatur keseimbangan tubuh, seseorang dapat mengalami pusing atau vertigo secara tiba-tiba. Orang yang terkena stroke ringan biasanya merasa sekitarnya berputar atau bergerak meskipun mereka tidak bergerak.

Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang muncul.

2. Saraf bermasalah

Baca juga : 6 Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh

Stroke merupakan penyakit yang berhubungan dengan fungsi saraf. Bagian tubuh tertentu, seperti wajah, kaki, atau tangan, jika ditandai dengan sensasi kesemutan yang cukup sering atau terus-menerus, serta mati rasa di satu sisi tubuh, ini bisa menjadi gejala awal stroke.

3. Perubahan fungsi pada panca indera

Stroke ringan seringkali menyerang panca indera terlebih dahulu, seperti perubahan fungsi mata, telinga, dan indra perasa. Hilangnya fungsi kelima indera tidak terjadi secara bersamaan melainkan hanya dapat terjadi pada salah satu indera saja.

Baca juga : Tips Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Merokok dan Penggantinya

Jika Anda mulai merasakan hilangnya fungsi pada salah satu dari kelima indera Anda, hal ini tidak boleh dianggap remeh karena ini bisa menjadi awal dari gejala stroke ringan.

4. Perubahan mental

Selain ketiga gejala di atas, gejala stroke pada usia muda juga dapat diwujudkan dengan perubahan mental, seperti perasaan bingung atau hilang ingatan. Kesulitan memahami ucapan seseorang serta kesulitan membaca dan mendengar juga merupakan tanda awal terjadinya stroke.

Pencegahan stroke

1. Menjaga pola makan

Untuk mencegah terkena stroke cobalah untuk menjaga pola makan, seperti tidak mengonsumsi makanan asin dan berlemak secara berlebih. Karena, ini dapat meningkatkan kolesterol darah dan risiko tekanan darah tinggi yang berujung pada stroke. 

Oleh karena itu, cobalah dengab mengonsumsi makanan yang kaya akan lemak tak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Semua nutrisi tersebut bisa didapat dari sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.

2. Kontrol tekanan darah dan kolesterol

Pantau tekanan darah dan kadar kolesterol Anda secara rutin dan lakukan langkah-langkah untuk menjaganya tetap dalam batas normal.

3. Berhenti merokok

Perokok dua kali lebih tinggi terkena stroke. Sebab, merokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah lebih mudah menggumpal. 

Dengan tidak merokok, berarti telah mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

4. Melakukan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga

Olahraga secara teratur dapat membantu jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Melakukab aktivitas fisik seperti berolahraga dapat menurunkan kadar kolesterol, serta menjaga berat badan dan menjaga tekanan darah pada tingkat yang sehat.

5. Hindari konsumsi minuman beralkohol

Minuman beralkohol memiliki tinggi kalori. Jika dikonsumsi berlebihan, seseorang rentan terserang berbagai penyakit yang dapat memicu stroke, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.

7. Hindari penggunaan narkoba

Obat-obatan tertentu, seperti jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah. Sehingga dapat memicu terjadinya stroke. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat