visitaaponce.com

Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada

Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Ilustrasi - Indonesia diminta untuk waspada akan penyebaran bakteri pemakan daging yang bisa menimbulkan kematian dalam 48 jam.(Freepik)

SUDAH banyak dibicarakan tentang Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) atau yang secara awam disebut sebagai bakteri pemakan daging (flesh-eating bacteria) yang sedang ada peningkatan kasusnya di Jepang dan jadi berita penting di dunia pula. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, STSS menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian hanya dalam waktu 48 jam saja.

"Angka kematian dapat mencapai 30%, artinya sepertinya meninggal karena penyakit ini. jauh lebih tinggi dari kematian covid-19 yang dibawah 5%," kata Tjandra dalam keterangan resmi, Minggu (30/6).

Ia menegaskan, belum ada vaksin untuk penyakit ini. 

Baca juga : Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan

Adapun, gejala bermula dari keluhan demam, nyeri otot, muntah dan dapat memburuk secara cepat karena bakteri penyebabnya melepaskan racun (toksin) yang menyebabkan respon peradangan (inflamasi) luas, syok dan kerusakan berbagai organ dalam tubuh manusia (multi-organ failure).

"Ada dua penjelasan kenapa kasusnya naik tinggi sekali sekarang ini di Jepang. Selama pandemi covid-19 maka banyak masyarakat yang relatif tidak banyak kotak dengan bakteri karena jaga jarak, dan menyebabkan tidak adanya ketahanan alamiah," beber dia.

Selain itu, ada pula dugaan pelemahan sistem imun pasca covid-19, atau yang dikenal sebagai weakened immune systems postcovid-19. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat