visitaaponce.com

Kenali Gejala Awal, Jenis, dan Penanganan Stroke

Kenali Gejala Awal, Jenis, dan Penanganan Stroke
Olahraga untuk mencegah stroke.(Antara/Raisan Al Farisi.)

STROKE adalah suatu penyakit pembuluh darah otak yang ditemukan tanda-tanda klinis berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global. Ini dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa ada penyebab lain yang jelas selain vascular. 

Sampai saat ini stroke masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan, bukan hanya di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar, prevalensi kasus stroke berdasarkan diagnosis meningkat dari 7,0 kasus per 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 10,9 kasus per 1.000 penduduk pada 2018. Peningkatan kasus yang signifikan ditemukan pada usia muda.

Prevalensi stroke meningkat tiga kali lipat pada kelompok usia 15-24 tahun. Pada kelompok usia 25-35 tahun, kasus yang dilaporkan juga meningkat lebih dari dua kali lipat dari 0,6 kasus per 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 1,4 kasus per 1.000 penduduk pada 2018.

Jenis stroke

a. Stroke iskemik (Stroke sumbatan). 

Stroke iskemik adalah stroke yang paling sering terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak. Stroke yang juga disebut stroke infark atau stroke iskemik ini merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi. Diperkirakan sekitar lebih dari 80% kasus stroke di seluruh dunia disebabkan oleh stroke nonhemoragik.

Stroke iskemik terbagi menjadi stroke emboli dan stroke trombotik. Stroke emboli yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkut menuju otak. Stroke trombotik yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang menyuplai darah ke otak.

b. Stroke hemoragik (stroke berdarah).

Stroke hemoragik adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada area tertentu di dalam otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah di bagian tersebut berkurang. Tanpa pasokan oksigen yang dibawa oleh darah, sel otak dapat cepat mati sehingga fungsi otak pun terganggu.

Stroke ini dibagi dua. Ada perdarahan intraserebral yakni pecahnya pembuluh darah dan darah masuk ke dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel otak mati sehingga berdampak pada kerja otak berhenti. Penyebab tersering ialah hipertensi. Perdarahan subarachnoid yakni pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebabnya bisa berbeda-beda, tetapi biasanya karena pecahnya aneurisma.

Kenali gejala penyakit stroke awal 

Dalam hal in hafalkan slogan SeGeRa ke RS.

a. Se nyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
b. Ge rak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
c. bica Ra pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
d. Ke bas atau baal atau kesemutan separuh tubuh.
e. R abun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
f. S akit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.

Penanganan pertama pada gejala stroke

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada gejala stroke.

1. Perhatikan gejala yang muncul dan kondisi penderita.

Pastikan lebih dulu gejala yang muncul berdasarkan FAST. Selain itu, perlu waspada terhadap kondisi lain seperti tiba-tiba pusing, tiba-tiba tidak bisa melihat, atau sakit kepala yang sangat hebat.

Umumnya, stroke menyebabkan penderita kehilangan keseimbangan diri dan jatuh. Lihat orang tersebut dalam kondisi sadar atau tidak, apakah saat jatuh mengalami benturan di kepala atau tidak.

Sebagian masyarakat juga memiliki pemahaman yang salah seperti stroke dapat disembuhkan dengan dipijat, mengeluarkan darah dari telinga penderita, atau menusukkan jarum ke bagian tubuh yang mengalami stroke. Jangan lakukan hal ini karena stroke harus ditangani oleh tenaga medis profesional di rumah sakit.

2. Periksa pernapasan.

Cek dan coba atur pernapasan dengan baik. Jika penderita merasa kesulitan bernapas, berikan ruang di sekitarnya dan longgarkan pakaian yang terlalu ketat. Minta penderita untuk mengambil napas dalam-dalam dan membuang perlahan untuk mengatur agar pernapasan dapat kembali normal.

3. Perbaiki posisi.

Pertolongan pertama pada gejala stroke selanjutnya yaitu memperbaiki posisi penderita. Jika memungkinkan, ubah posisi penderita menjadi berbaring atau ubah posisi dengan membaringkan satu sisi tubuh dengan bagian kepala sedikit diangkat agar penderita merasa lebih nyaman.

Terkadang ketika stroke menyerang, seseorang akan merasa mual dan ingin muntah sehingga posisi kepala harus sedikit diangkat agar memudahkan saat ingin muntah dan mencegah dari tersedak.

4. Segera bawa ke rumah sakit.

Yang juga penting sebagai bagian dari pertolongan pertama pada gejala stroke yaitu segera membawa penderita ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat. Tetaplah tenang sambil menunggu ambulans datang sambil memantau kondisi penderita.

Sebagai penyakit yang serius dan membutuhkan penanganan cepat dan tepat, stroke memiliki beberapa faktor risiko yang dapat memicu kemunculannya, antara lain gaya hidup (obesitas, kurang aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan konsumsi makanan tidak bergizi), kondisi medis tertentu (tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes), serta faktor lain seperti usia dan jenis kelamin. Oleh sebab itu, perlu waspada dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikannya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat