visitaaponce.com

Ukur Lingkar Pinggang, Hindari Risiko Strok

Ukur Lingkar Pinggang, Hindari Risiko Strok
Ilustrasi(freepik.com)

DOKTER Spesialis Gizi Klinik RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr Diyah Eka Andayani, menjelaskan bahwa makanan memiliki relasi dengan penderita strok. Diketahui faktor risiko terjadinya strok ada yang tidak bisa dimodifikasi seperti faktor genetik, jenis kelamin, usia, dan sebagainya. Pun ada faktor risiko yang bisa dimodifikasi seperti nutrisi, makanan yang dikonsumsi, dan kurang olahraga. Karena itu, ketika faktor tersebut diperbaiki dan dikurangi, itu akan mengurangi terjadinya strok.

"Relasi dan makanan degan strok sangat dekat karena ada beberapa makanan dan beberapa hal yang bisa dikendalikan atau dicegah sehingga risiko bisa berkurang," kata Diyah dalam talkshow secara daring, beberapa waktu lalu.

Strok berhubungan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, pembuluh darah yang pecah. Dari hal itu bisa dihubungkan makanan yang mengandung zat-zat gizi yang bisa mencegah terjadinya hipertensi sehingga risiko stroknya bisa dicegah.

Baca juga : Setelah Kenaikan Cukai, Masyarakat Perlu Edukasi Bahaya Konsumsi MBDK Berlebihan

Adapun rekomendasi makanan bagi penderita strok antara lain sayur, buah, ikan, biji-bijian, olahan susu rendah lemak, makanan dengan tinggi kalium. Sementara makanan pantangan antara lain tinggi garam, kandungan lemak jenuh, makanan kemasan, alkohol, dan gula tinggi.

Diyah mengatakan, jika orang yang tidak bisa dikendalikan tekanan darahnya atau makannya atau pola tidak baik, semua orang bisa terkena strok sehingga baik yang kurus atau berat badan berlebih memiliki potensi terkena strok. Namun, tetap orang dengan berat dan berlebih memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan normal.

"Harus rutin mengukur berat badan. Dengan begitu, masuk kategori berat badan kurang, normal, atau lebih. Mengukurnya bisa dengan indeks masa tubuh melalui berat badan dibagi dengan tinggi badan," terang Diyah.

Baca juga : Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Diupayakan Kena Cukai Tahun ini untuk Turunkan Obesitas

Kemudian lingkar pinggang sebaiknya jangan lebih dari 90 cm bagi laki-laki dan perempuan jangan lebih dari 80 cm. Hal itu perlu juga diikuti dengan komposisi tubuh yang harus dicek ke dokter sehingga bisa diberikan rekomendasi gizi yang tepat.

"Jika lemak berlebih atau indeks melebihi kategori normal, dan lingkar pinggang lebih dari yang dianjurkan, harus hati-hati bisa terjadinya overweight dan risiko tinggi terkena strok," jelasnya.

Jika kelebihan lemak dan disimpan di tempat-tempat yang tidak seharusnya seperti perut sehingga bisa terlihat kegendutan, itu menjadi penumpukan lemak tidak seharusnya. Strok juga bisa juga muncul karena kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat