visitaaponce.com

Dosen Untar Lakukan Disertasi dengan Pemberdayaan Humas

Dosen Untar Lakukan Disertasi dengan Pemberdayaan Humas
Sidang disertasi gelar Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis(Dok)

DOSEN Universitas Tarumanagara (Untar) Paula T Anggarina berhasil lulus meraih gelar Doktor dengan predikat terpuji atau Cum Laude pada sidang disertasi gelar Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis di kampus Untar Jakarta,

Sidang Disertasi berjudul " Manajemen Reputasi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Melalui Pemberdayaan Humas" dipimpin langsung Rektor Untar Prof.Dr.Ir Agustinus Purna Irawan memberikan nilai 4.00 bagi promovenda Paula T Anggarina.

Promovenda Paula T Anggarina memaparkan berdasarkan teori yang dipelajari, bahwa humas terkait dalam pengelolaan informasi dan komunikasi untuk meningkatkan reputasi.Di Antara tugas humas adalah untuk bidang informasi dan komunikasi. Juga melakukan mediasi dengan kalangan media juga dengan saluran komunikasi yang lain, media sosial dan lain lain.

Baca juga : Humas Untar Sabet Penghargaan Anugerah Diktiristek 2023

"Dengan informasi yang tetap di sampaikan yang terpenting adalah publik mendapat informasi terkait dengan perguruan tinggi tersebut. Sehingga nama perguruan tinggi terlebih pemberitaan yang positif, maka reputasinya akan positif," papar Paula yang juga Kepala Humas Untar.

Ia menjelaskan reputasi PTS dipengaruhi lima faktor utama yakni akreditasi, kualitas lulusan,sumber daya manusia (SDM), peringkat atau rangking dan kepemimpinan (leadership).

Semua faktor positif pendukung reputasi itu,harus diketahui publik sehingga Humas ditempatkan sebagai interface atau penghubung dalam mengelola informasi ke luar dan ke dalam PTS. Serta komunikasi para pemangku kepentingan dengan menempatkan Humas di bawah pimpinan tertinggi PTS dalam struktur organisasinya. Dikatakan saluran komunikasi dan perangkat Humas sebagai sarana kerja harus digunakan secara optimal dalam mendukung reputasi. 

Baca juga : Humas Berperan Penting Membangun Reputasi Perguruan Tinggi

"Keberhasilan sistem manajemen reputasi sangat ditentukan kemampuan Humas dalam mengantisipasi faktor faktor negatif yang berdampak pada penurunan reputasi bagi PTS," tegasnya.

Hemat dia , keberadaan Humas tetap harus eksis bagi kalangan PTS guna dapat menginformasikan hal positif kepada publik dan pemangku kepentingan, dengan harapan posisi Humas diberikan wadah yang penting di dalam organisasi perguruan tinggi.

Dari 4000 PTS di tanah air atau sekitar 268 PTS di wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LL Dikti) Wilayah III DKI Jakarta,Paula mengungkap baru sedikit atau dapat dihitung dengan jari keberadaan Humas PTS yang aktif dan produktif.

Baca juga : Tingkatkan Peran Humas, Untar dan Undana Sambut Indonesia Emas 2045

Sebab itu, ia menyarankan riset ini perlu diperluas yang melibatkan kalangan PTS di LL Dikti di Indonesia. Riset ini perlu ditindaklanjuti dengan pedoman operasional yang dapat digunakan oleh PTS dengan mengembangkan sistem manajemen reputasi di perguruan tinggi terkait.

"Pedoman ini sangat diperlukan agar PTS dapat memahami secara utuh strategi yang perlu disusun dalam membangun reputasinya terutama PTS yang saat ini masih berjuang untuk mempertahankan eksistensi dan kepercayaan masyarakat," pungkas Paula.

Dengan keberhasilan promovenda meraih predikat lulus Cum Laude,Rektor Untar Agustinus berpesan tetap rendah hati.

Baca juga : Untar Raih Penghargaan Public Relations Indonesia Award 2023

"Tetap rendah hati, terus perkuat riset dan jaga nama baik Untar," tandas Agustinus.

Dalam sambutan singkatnya,Kepala LL Dikti III DKI Jakarta,Prof Dr Toni Toharudin yang hadir memberi apresiasi dan mengakui pentingnya peran Humas di PTS.

"Peran. Humas amat penting diantaranya untuk menarik minat mahasiswa masuk perguruan tinggi. Hasil riset promovenda ini juga amat penting agar PTS mampu kompetisi di tingkat nasional dan internasional.

Semoga Untar dapat menghasilkan riset yang lebih banyak lagi," pungkas Toni. 

Pada saat .yang sama, Untar juga meluluskan doktor pertama dari Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (Prodi DIM)  Program Pascasarjana Untar dalam Ujian Terbuka di Auditorium Untar tersebut.

Isyak Meirobie menjadi lulusan pertama dengan disertasi berjudul “Model Determinan Kinerja  Berkelanjutan Usaha Mikro.” Isyak pernah menjabat Wakil Bupati Belitung Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung periode 2018-2023.  Kedua doktor tersebut lulus melalui masa studi selama enam semester sejak Prodi DIM didirikan di  akhir Agustus 2020. 

Dalam kesempatan yang sama diserahkan dua Prestasi Nusantara dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan pertama diberikan kepada Dr. Isyak Meirobie, S.Sn., M.Si. sebagai lulusan pertama Prodi DIM Untar. Sedangkan yang kedua diberikan kepada Untar sebagai Universitas Penyelenggara Lulusan Pertama Prodi DIM Untar.

Isyak yang juga alumni Sarjana Desain Interior Untar tersebut mengakui Untar menciptakan suasana nyaman bagi mahasiswanya melalui komunikasi, administrasi, dan atensi dari pimpinan, dosen, maupun tenaga kependidikan.

“Kuliah di DIM Untar cukup menantang dalam pembelajaran dan metode penelitiannya, tetapi seluruh jajaran responsif dalam membimbing dan menanggapi mahasiswanya,” tukas Isyak. (Z-8)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat