visitaaponce.com

Penemu Obat Penurun Kolesterol, Statin, Tutup Usia

Penemu Obat Penurun Kolesterol, Statin, Tutup Usia
Akira Endo(AFP)

ILMUWAN Jepang yang penelitiannya berujung pada ditemukannya statin, obat penurun kolesterol yang saat ini digunakan jutaan orang, Akira Endo meninggal dunia di usia 90 tahun.

Hasil kerja keras Endo dianggap sama pentingnya dengan penemuan penicillin.

Ahli biokimia itu pun mengaku terinspirasi oleh Alexander Fleming, penemu penicillin, yang membuat dirinya mempelajari jamur dalam upaya menemukan obat baru.

Baca juga : Mitos dan Fakta Seputar Penggunaan Obat Kolesterol dalam Penurunan Berat Badan

Pada 1973, Endo untuk pertama kali menemukan zat yang bisa menurunkan kadar kolesterol, yang pada akhirnya menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Saat ini, dokter secara rutin meresepkan statin untuk pasien yang pernah mengalami serangan jantung atau berisiko tinggi mengalami sakit jantung dan stroke.

Kolesterol adalah material lemak, yang mayoritas dibuat di hati, yang kemudian dibawa melalui pembuluh darah.

Baca juga : Mengatasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes, dan Asam Urat Tanpa Obat, Mungkinkah?

Manusia membutuhkan kolesterol agar tetap sehat namun terlalu banyak kolesterol 'jahat' bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Statin berfungsi menurunkan jumlah kolesterol 'jahat' dalam darah dan membuat pembuluh darah bebas dari penyumbatan.

Untuk mengenang Endo, kepala peneliti dari Yayasan Jantung Britania Raya Prof Bryan Williams memuji ilmuwan asal Jepang itu

Baca juga : Jadi Andalan Penderita Kolesterol Tinggi, Ini Manfaat dan Efek Samping Obat Simvastatin

"Dia adalah pionir dalam pengembangan obat statin. Obat itu telah mentrasformasi pengobatan penyakit jantung dan stroke," ujar Williams.

"Hanya sedikit pengobatan di ilmu kedokteran yang memiliki pengaruh sedramatis statin," lanjutnya.

Namun, berbeda dengan Fleming, Endo tidak pernah mendapatkan Hadiah Nobel.

"Luar biasanya, orang yang memulai proses cara mengatasi masalah kolesterol dan menghasilkan produk yang menyelamatkan hidup jutaan orang di dunia tidak pernah mendapatkan Hadiah Nobel. Itu sangat disayangkan," tegas Williams. (bbc/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat