KLHK Dorong Pemerintah Kolaborasi Buat Aturan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
![KLHK Dorong Pemerintah Kolaborasi Buat Aturan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/03e5224527262f8d56b72dbcf70b4301.jpg)
SEKRETARIS Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan kolaborasi dan keterlibatan masyarakat merupakan kunci keberhasilan pelestarian dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Meskipun dalam kurun waktu 20 terakhir, ujar Bambang, ada perubahan kebijakan sebagai bentuk koreksi pemerintah dengan memberikan masyarakat hak pengelolaan kawasan hutan seperti swasta. Tetapi, menurutnya pemerintah secara kolaboratif perlu menciptakan kebijakan serta peraturan perundang-undangan yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
"Kebijakan ini harus melindungi hak-hak masyarakat lokal serta memberikan insentif bagi praktik-praktik terbaik yang berkelanjutan," ujarnya dikutip dari siaran pers KLHK, Minggu (16/6).
Baca juga : Sosialisasi FOLU Net Sink Sinkron Diharapkan Hingga Tingkat Tapak
Bambang menuturkan masyarakat memiliki posisi yang sangat penting dalam pengelolaan hutan, baik sebagai pemangku kepentingan, sumber pengetahuan lokal, pengguna sumber daya, pengawas, partisipan dalam pengambilan keputusan, maupun pengelola hutan.
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi berkelanjutan seperti ekowisata, agroforestry, dan usaha kecil menengah berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) melalui perhutanan sosial diyakini memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Untuk itu, Bambang juga mengatakan kelembagaan usaha dan akses pasar untuk komoditas hasil hutan berbasis Integrated Area Development (IAD) harus diperluas dan dikembangkan agar tujuan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dapat meningkat.
Baca juga : Kolaborasi Inklusif Stakeholder dalam Bisnis Karbon di Indonesia Wujudkan Target NDC 2030
Hal lain yang tidak kalah penting, menurutnya kalah peningkatan kapabilitas dan kompetensi masyarakat mengenai praktik-praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
"Penggunaan kearifan lokal dalam pengelolaan hutan harus dihargai dan dipadukan dengan teknologi modern. Tradisi-tradisi lokal yang terbukti efektif dalam menjaga kelestarian hutan harus diintegrasikan dalam kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan,” imbuh Bambang.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Dialog Kebangsaan Diklat Polri, Mentan Amran: Semua Turun Tangan Urus Pangan
Inovator Muda Didorong Ikut Cegah dan Kendalikan DBD
Askrindo dan Peruri Teken Kerja Sama Jamin Keamanan Aset Perusahaan
Kolaborasi Sediakan Solusi SDM bagi Pelaku Usaha
Satu Data Ketenagakerjaan Siap Berkolaborasi dengan Regsosek
Kurban dan Sinergi Kebangsaan
Inovasi Pendanaan Hijau Supernova Ecosystem Targetkan Konservasi 700 ribu Hektare
Guru Besar UGM Nilai Konsep KHDPK di Jawa Sebagai Inovasi Bernas
Pengelolaan Khusus Kawasan Hutan untuk Tertibkan dan Tata Hutan Jawa
Deforestasi Karena Kelapa Sawit Jauh Lebih Kecil daripada Komoditas Lain
APP Sinar Mas Siap Jalani Kewajiban Dukung FOLU NET Sink Indonesia 2030
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap