visitaaponce.com

Gelar Kampanye di Tulsa, Trump Gagal Tarik Massa

Gelar Kampanye di Tulsa, Trump Gagal Tarik Massa
Presiden AS, Donald Trump, saat berkampanye di Tulsa, Oklahoma.(AFP/Nicholas Kamm )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengadakan kampanye pertama sejak penerapan lockdown. Kegiatan berlangsung di tengah kerumuman yang lebih sedikit dari harapan.

Awal pekan ini, Trump mengklaim hampir satu juta orang memesan tiket untuk acara yang digelar di Bank of Oklahoma Center Tulsa. Namun, arena berkapasitas 19.000 kursi itu terlihat tidak penuh. Bahkan, tidak ada penumpukan orang seperti yang diprediksi.

Ada kekhawatiran tentang aspek keamanan pada acara selama pandemi. Belum jelas mengapa jumlah partisipan lebih rendah dari perkirakan. Trump, yang berbicara hampir dua jam tentang berbagai topik, menyebut partisipan yang hadir di stadion sebagai pejuang.

Baca juga: Facebook Hapus Iklan Kampanye Trump

Pebisnis itu juga menyalahkan media dan pengunjuk rasa yang menjauhkan pendukungnya. Agenda kampanye Trump menjadi salah satu pertemuan indoor terbesar di AS sejak covid-19 mewabah. Acara itu berlangsung saat Oklahoma mengalami peningkatan kasus positif covid-19.

Data Johns Hopkins University menyebut lebih dari 2,2 juta kasus covid-19 dan 119.000 kematian akibat virus tersebut. Dalam pidato pembukaan, Trump mengatakan ada orang yang sangat jahat dan senagaj melakukan hal buruk. Namun, dia tidak menjelaskan maksudnya lebih lanjut.

Menanggapi pandemi covid-19, Trump mengaku telah mendorong pejabat negara untuk memperlambat pengujian. Dia menilai hal itu meningkatkan jumlah temuan kasus covid-19. Dia menggambarkan tes covid-19 sebagai 'pedang bermata dua'.

Baca juga: Demonstran Robohkan Patung, Trump: Harus Segera Ditangkap

"Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang. Anda akan menemukan lebih banyak kasus," serunya kepada para pendukung yang bersorak. "Jadi saya bilang perlambat pengujian," tukas Trump.

Semula Trump berencana mengadakan kampanye pada Jumat waktu setempat. Namun, dia mengubah jadwal karena mengetahui Jumat jatuh pada 19 Juni, yang dikenal sebagai Juneteenth. Itu peringatan yang menandai berakhirnya perbudakan di Negeri Paman Sam.(BBC/OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat