visitaaponce.com

Selain Lonjakan Kasus Covid-19, India juga Diterpa Inflasi

Selain Lonjakan Kasus Covid-19, India juga Diterpa Inflasi 
Activis dari Indian Youth Congress (IYC) berunjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar di New Delhi, India.(Sajjad HUSSAIN / AFP)

INFLASI India menunjukan kenaikan pesat, dari sebelumnya 5,03% menjadi 5,52%. Namun kenaikkan inflasi masih belum konsisten dan hanya bersifat sementara.

"Inflasi yang terjadi di India disebabkan oleh dua hal, yaitu naiknya inflasi makanan dari 4,3% menjadi 5,2% dan konsumsi bahan bakar yang berkontribusi terhadap naik biaya transportasi," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (13/4).

Inflasi inti India juga naik, dari 5,6% menjadi 5,7%. Angka ini berada dalam kisaran target Bank Sentral India di rentang 2% - 6%, untuk dapat mendukung pemulihan ekonomi.

Bank Sentral India akan tetap mengabaikan kenaikkan inflasi yang mendekati batas atas atau bahkan melebihi batas.

Harapannya, kenaikkan inflasi tersebut tidak serta merta membuat Bank Sentral India menaikkan tingkat suku bunga, namun juga menjaga yield curve controlnya dengan tetap melanjutkan program pembelian obligasi.

Namun kenaikkan inflasi ini juga masih belum konsisten, pasalnya kenaikkan lonjakan kasus Covid-19 masih akan terus memberikan risiko terhadap inflasi.

Di sisi lain, India sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 . Kini negara Hindustan itu menduduki peringkat kedua kasus tertinggi di dunia menggeser posisi Brasil.

"Inflasi India diperkirakan masih akan meningkat, dengan naiknya daya beli barang dan jasa, yang mendorong jumlah uang beredar naik. Membaiknya daya beli masyarakat akan menjadi salah satu faktor penentu pemulihan ekonomi di India," kata Nico. (Try/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat