AS Kurangi Waktu Isolasi Bagi Mereka yangTerinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala
![AS Kurangi Waktu Isolasi Bagi Mereka yang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/19265ffb6f75218b53af31e14c6cf9c3.jpg)
OTORITAS kesehatan AS, pada Senin (27/12), mengurangi separuh waktu isolasi yang direkomendasikan untuk orang dengan infeksi covid-19 tanpa gejala dari 10 menjadi lima hari, dengan lonjakan kasus yang menyebabkan kekacauan perjalanan dan mengancam gangguan sosial yang lebih luas.
"Varian omikron menyebar dengan cepat dan berpotensi berdampak pada semua aspek masyarakat kita," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan perubahan tersebut.
"Pembaruan ini memastikan orang dapat dengan aman melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka," lanjutnya.
Rekomendasi CDC tersebut, yang tidak mengikat tetapi diikuti oleh bisnis dan pembuat kebijakan AS, menyarankan agar periode isolasi selama lima hari diikuti dengan lima hari mengenakan masker saat berada di sekitar orang lain.
Badan tersebut mengatakan pedoman baru itu dimotivasi oleh ilmu pengetahuan, yang telah menunjukkan bahwa sebagian besar penularan covid-19 terjadi di awal perjalanan penyakit, umumnya satu hingga dua hari sebelum timbulnya gejala dan dalam dua hingga tiga hari setelahnya.
CDC juga memperbarui rekomendasi untuk individu yang terpapar covid-19 yang tidak divaksinasi atau memenuhi syarat booster tetapi belum mendapatkannya.
Untuk populasi tersebut, CDC mengatakan pihaknya sekarang merekomendasikan karantina selama lima hari diikuti dengan penggunaan masker yang ketat selama lima hari tambahan setelah terpapar.
"Individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar, tetapi harus memakai masker selama 10 hari setelah terpapar," kata CDC.
Pembaruan tersebut datang ketika strain omikron yang sangat menular telah membuat kasus meroket di seluruh Amerika Serikat, sekali lagi mengganggu kehidupan dan ekonomi global yang terpukul oleh hampir dua tahun pandemi.
Dengan omikron sekarang merupakan strain dominan di negara itu, lebih dari 200.000 kasus harian dicatat selama dua hari terakhir, dengan cepat mendekati rekor yang ditetapkan pada Januari lalu. (AFP/Nur/OL-09)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melemah Ditekan Enam Sektor
Rupiah Menguat saat Optimisme terhadap Pemerintah Prabowo
Korban Keganasan Israel Tembus 39.006 Orang
Kedatangan Netanyahu di Washington di Tengah Krisis Politik dan Ketegangan Regional
Direktur US Secret Service Didesak Mundur Pasca-Upaya Pembunuhan Donald Trump
Dinkes DKI Sebut Covid-19 Varian JN.1 Punya Ciri Khas, Seperti Apa?
38 Warga Jakarta Positif Covid-19 Varian Baru JN 1
Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Biaya Pasien Covid-19 Warga Tidak Mampu Ditanggung BPJS, Gunakan Skema PBI
Pasien Covid-19 Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 281 Orang
Obat Anti-Virus Covid-19 Movfor Siap Dipasarkan di Indonesia
Dokter Spesialis SKP
Profesor Jabatan Akademik, bukan Gelar
Guru Besar di Indonesia: Mendorong Prestise dan Kualitas Akademik
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap