Trump Abaikan Peringatan Agar tidak Sebut Dirinya Dicurangi
![Trump Abaikan Peringatan Agar tidak Sebut Dirinya Dicurangi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/5378c4ae1b0b2bf0ddbff79a6087d570.jpg)
DONALD Trump mengabaikan peringatan berulang dari ajudan-ajudannya agar tidak mengklaim dirinya dicurangi dalam Pemilu 2020 lalu. Hal itu terungkap dalam penyelidikan panel Kongres Amerika Serikat (AS) terhadap aksi penyerangan terhadap Gedung Capitol pada 2021.
Seri kedua dari dengar pendapat yang dimulai Juni lalu menampilkan rekaman video kesaksian sejumlah mantan ajudan Trump, termasuk manajer kampanye Bill Stepien, yang mengatakan mereka telah memperingatkan Trump agar tidak mengklaim kemenangan meski mantan presiden AS itu tahu dirinya tidak memenangi pemilu.
"Dia merasa saya salah dan dia mengatakan kepada saya. Dia mengaku akan mengambil jalur yang berbeda dari yang saya minta," ujar Stepien.
Baca juga: Musk Mengaku akan Cabut Blokir Twitter terhadap Trump
Dengar pendapat pada Senin (13/6) itu melanjutkan sesi pada pekan lalu saat pandel Kongres mulai menyelidiki apakah penyerbuan ke Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 merupakan puncak dari konspirasi teori yang ditiupkan Trump dalam upaya menggagalkan kemenangan Joe Biden.
"Pagi ini, kami akan menjelaskan bagaimana Donald Trump kalah dalam pemilu, dia tahu dia kalah dari pemilu, namun kemudian berusaha menyerang demokrasi kita demi membalikkan hasil itu," ujar ketua panel Demokrat Bennie Thompson.
Petinggi tim kampanye Trump, jaksa agung Bill Barr, dan sejumlah pejabat Gedung Putih, dalam video itu, mengungkapkan bahwa mereka telah berulang kali memperingatkan Trump bahwa klaim kecurangan dalam pemilu tidak benar.
"Saya mengatakan kepdaa Trump bahwa hal itu gila," ungkap Barr.
Perwakilan Perwakilan Partai Republik di panel itu, Liz Cheeney, mengatakan Trump memilih mendengarkan masukkan dari Rudy Giuliani, mantan wali kota New York yang merupakan sekutu utama Trump, agar miliarder itu 'Mengaku menang dan bersikeras agar penghitungan suara dihentikan karena proses pemilihan telah dicurangi'.
Setelah hasil di sejumlah negara bagian dipastikan dimenangkan oleh Biden, Giuliani dan rekan-rekannya menggelar kampanye untuk menjual teori kecurangan, berlawanan dengan tim kuasa hukum Gedung Putih yang disebut Stepien dijuluki Tim Normal.
"Tim kuasa hukum tahu bahwa mereka tidak memiliki argumen yang kuat mengenai kecurangan untuk membatalkan pemilu<' kata Cheney.
Trump mulai berkoar-koar soal apa yang disebutnya sebagai 'Kecurangan Besar' pada 4 November 2020 pukul 2.30 waktu setempat dengan menuding adanya kecurangan meski pada akhirnya dia kalah dengan selisih 7 juta suara dari Biden. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Kamala Harris Fokus pada Bahaya Pemerintahan Donld Trump untuk Menarik Pemilih Kulit Hitam
Presiden Joe Biden Berupaya Menghidupkan Kembali Kampanye Pemilihannya di Tengah Keraguan Demokrat
Hanya Tuhan yang Menghentikan Joe Biden Mundur dari Pemilu AS
Joe Biden Tantang Pengkritik: Apakah Saya Terlalu Tua Kalahkan Trump?
Joe Biden tidak akan Mundur dari Pencalonan Presiden
Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap