visitaaponce.com

Joe Biden tidak akan Mundur dari Pencalonan Presiden

Joe Biden tidak akan Mundur dari Pencalonan Presiden
Presiden AS Joe Biden(X/@potus)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa ia akan tetap mencalonkan diri sebagai presiden, meskipun ada desakan untuk mundur setelah penampilannya dalam debat pekan lalu mendapat kritik. 

Biden mengadakan makan siang tertutup dengan Wakil Presiden Kamala Harris di Gedung Putih, Rabu (3/7). Nama Harris muncul sebagai pengganti yang tepat dari partai Demokrat dalam pemilihan November nanti.

Biden dan Harris bergabung dalam panggilan telepon dengan tim kampanye Demokrat. Biden menegaskan bahwa ia akan tetap dalam persaingan dan Harris menegaskan kembali dukungannya. 

Baca juga : Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker

“Saya calon dari Partai Demokrat. Tidak ada yang mendorong saya mundur. Saya tidak akan pergi," kata Biden dalam panggilan telepon itu seperti disampaikan seorang sumber kepada BBC News.

Frasa yang sama diulang dalam email penggalangan dana yang dikirim beberapa jam kemudian setelah pembicaraan dengan Partai Demokrat oleh tim kampanye Biden-Harris. 

"Izinkan saya mengatakan ini sejelas dan sesederhana mungkin: Saya akan mencalonkan diri," kata Biden dalam email tersebut, sekaligus menegaskan ia berada dalam persaingan ini hingga akhir.

Baca juga : New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024

Pertanyaan muncul mengenai apakah Biden yang berusia 81 tahun itu akan melanjutkan kampanyenya setelah penampilan buruk dalam debat melawa rivalnya, Donald Trump. Hal itu memicu kekhawatiran di kalangan Demokrat mengenai kelayakannya untuk menduduki jabatan dan kemampuannya untuk memenangkan pemilihan.

Tekanan pada Biden untuk mengundurkan diri semakin meningkat beberapa hari setelahnya karena semakin banyak jajak pendapat yang menunjukkan keunggulan pesaingnya Trum dari Partai Republik.

Sebuah jajak pendapat New York Times yang dilakukan setelah debat, menunjukkan Trump mempertahankan keunggulan terbesarnya sejauh ini dengan enam poin. Jajak pendapat terpisah yang diterbitkan oleh mitra BBC di AS, CBS News, menunjukkan Trump unggul tiga poin atas Biden di negara-negara bagian. Jajak pendapat itu juga menunjukkan mantan presiden itu unggul secara nasional.

Baca juga : Tim Trump Klaim Kemenangan dalam Debat Pertama Lawan Biden

Hasil survei yang merugikan itu diperparah oleh beberapa donatur dan anggota parlemen Demokrat yang secara terbuka meminta presiden Biden untuk mundur dari pencalonan. Ramesh Kapur, seorang industrialis India-Amerika yang tinggal di Massachusetts, telah menyelenggarakan penggalangan dana untuk Demokrat sejak 1988. "Saya pikir sudah waktunya baginya untuk menyerahkan tongkat estafet," kata Kapur kepada BBC. "Saya tahu dia punya tekad, tetapi Anda tidak bisa melawan alam."

Dua anggota Demokrat di Kongres juga menyerukan perubahan di jajaran pimpinan partai. Yang terbaru, Raul Grijalva dari Arizona, mengatakan kepada New York Times bahwa sudah waktunya bagi Demokrat untuk mencari alternatif kandidat lain.

Meskipun demikian, Gedung Putih dan tim klampanye Biden membantah mempertimbangkan mundur sebagai calon presiden dan mengatakan ia berkomitmen untuk mengalahkan Trump untuk kedua kalinya pada pemilihan 5 November mendatang.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat