visitaaponce.com

Presidensi G20 Indonesia Punya Peran Strategis untuk Atasi Tantangan Global

Presidensi G20 Indonesia Punya Peran Strategis untuk Atasi Tantangan Global
Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

CHAIR of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan tiga isu strategis yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi atau green economy yang akan dibawakan pada KTT G20 nanti merupakan hal yang sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia.

Sehingga, Presidensi G20, yang diemban Indonesia, memiliki peranan strategis untuk mengangkat realitas yang saat ini tengah dihadapi tataran global, lewat kacamata Indonesia selaku pemegang presidensi.

"Sehingga, melalui B20 selaku business outreach G20, kami fokus menghasilkan 25 policy recommendation dan 68 key policy yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif sebagai konsensus multilateral untuk menjawab tantangan di ketiga isu strategis G20," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (6/11).

Baca juga: Jelang KTT G20, Kemenhub Terbitkan Aturan Penerbangan di Bandara Ngurah Rai

Perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tersebut merinci, untuk isu kesehatan, pandemi telah membuka mata dunia bahwa mau tidak mau perbaikan sistem arsitektur kesehatan global memang diperlukan untuk mengatasi masalah kordinasi, ketahanan, kapasitas dan pendanaan untuk penanganan pandemi di masa yang akan datang.

"Perbaikan sistem global mutlak diperlukan agar dunia memiliki sistem terintegrasi untuk penanganan isu kesehatan. Untuk itulah salah satu legacy B20 yang saya pimpin sebagai suara sektor bisnis global adalah Global One Shot Campaign yang dirancang untuk mendorong kemitraan antara pemerintah, industri, dan organisasi internasional demi meningkatkan komitmen dunia dalam mengembangkan arsitektur kesehatan global, termasuk distribusi vaksin," kata Sinta.

Terkait transformasi digital, sebagai negara berkembang, salah satu tantangan yang Indonesia hadapi adalah akses digital hingga infastruktur digital yang belum merata. Padahal, transformasi digital menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi digital.

"Salah satu tujuan Presidensi G20 tahun ini yang dipegang Indonesia terkait isu digitalisasi adalah masalah digital inclusion, bagaimana G20 bisa melakukan akselerasi bagi semua orang untuk berpartisipasi dan terlibat dalam digital ekonomi untuk memastikan menjawab tantangan digital inclusion," tegasnya.

"Terutama bagi perempuan dan UMKM. Sehingga melalui B20, kami memastikan rekomendasi kebijakan yang memastikan konektivitas masa depan untuk semua, mendorong akses universal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, memastikan inklusivitas dan menghilangkan kesenjangan digital. Termasuk mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur digital di negara berkembang," lanjut Shinta.

Terakhir, berkaitan dengan transisi energi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong akselerasi transisi energi dengan potensi renewable energy yang dimiliki. Hal ini dikatakan perlu didorong agar Presidensi G20 juga menjadi sarana showcasing potensi yang Indonesia miliki, dan hal ini dimanfaatkan B20 dengan mengadakan B20 Investment Forum menjelang B20 Summit untuk memberi peluang promosi potensi investasi Indonesia.

Shinta mengatakan, rekomendasi kebijakan B20 yang akan diusung ke G20 di antaranya dengan memastikan kerja sama global dalam mempercepat transisi ke penggunaan energi berkelanjutan, sekaligus memastikan transisi energi untuk akses yang adil dan terjangkau antara negara maju dan berkembang.

"Untuk itu, B20 Indonesia melahirkan legacy penting yakni The Carbon Center of Excellence sebagai tindak lanjut dari rekomendasi kebijakan yang dihasilkan B20 untuk menjawab tantangan isu transisi energi sebagai pusat knowledge and best practice sharing centre, yang mendorong pemgembangan bisnis berbasis industri hijau, meningkatkan jumlah proyek berkelanjutan yang dapat didanai melalui perdagangan karbon," pungkas Shinta. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat