Mesra dengan Saudi, Iran Tahan Kemarahan pada Tiongkok
![Mesra dengan Saudi, Iran Tahan Kemarahan pada Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/e25b4b65c11567e21ed825eb78ebb4ef.jpeg)
Iran menyampaikan kekecewaan terhadap Tiongkok yang membela Arab Saudi dan negara-negara Arab tentang tiga pulau sengketa. Presiden Tiongkok dan para pemimpin negara-negara Dewan Kerja sama Teluk (GCC) meminta Teheran menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan tiga pulau berikut menaati aturan pengayaan uranium dan menghentikan pendanaan terhadap teroris.
Usai pernyataan bersama itu muncul, Iran langsung meminta klarifikasi duta besar Tiongkok. Khususnya mengenai keberpihakan atas klaim tiga pulau yang oleh Uni Emirat Arab (UEA) yakni Greater Tunb, Lesser Tunb dan Abu Musa di Selat Hormuz yang telah diperintah oleh Iran sejak 1971.
Buah dari pertemuan pimpinan Tiongkok dan negara-negara Arab itu menyerukan negosiasi bilateral sesuai dengan aturan hukum internasional untuk menyelesaikan masalah ini. Beijing secara tidak langsung melemahkan sikap Teheran karena tidak akan menerima pembicaraan soal ketiga pulau tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran pun memanggil duta besar Tiongkok tidak secara terang-terangan. Teheran juga tidak menggunakan bahasa seperti yang biasa digunakan untuk negara-negara Barat seperti memprotes atau mengutuk tindakan tersebut.
Iran hanya mengatakan utusan Tiongkok datang melakukan kunjungan dengan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pulau-pulau itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tanah murni Iran dan Teheran tidak akan ragu untuk mendukung integritas teritorialnya.
Amirabdollahian dikritik karena dia tidak menyebut Tiongkok, dan juga menyatakannya dalam bahasa Farsi. Padahal sebelumnya dia menggunakan bahasa Farsi mendukung integritas teritorial Tiongkok.
Pernyataan yang ditandatangani Xi dengan para pemimpin GCC tidak menunjuk salah satu negara yang memiliki ketiga pulau sengketa tersebut. Kesepakatan ini turut menekankan program nuklir Iran untuk perdamaian dan meminta Teheran untuk sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menyatakan keterkejutan atas dimasukkannya klausul terkait Iran. “Rekan-rekan China harus ingat bahwa ketika Saudi (Arab) dan Amerika mendukung teroris IS (Negara Islam) dan kelompok al-Qaeda di Suriah dan menghancurkan Yaman dengan agresi militer yang brutal, Iranlah yang memerangi teroris sehingga stabilitas dan keamanan dapat terjaga. didirikan di seluruh wilayah dan terorisme tidak akan menyebar ke Timur dan Barat,” tulisnya. (Aljazeera/OL-12)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan atas Ancaman Tiongkok
5 Perpustakaan Unik di Dunia, Kamu Tertarik Berkunjung?
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Puncak Haji Berbasis Fikih
Tiba Di Tanah Air, Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tampil Dengan Pakaian Nyentrik
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap