Warga Amerika Serikat Protes Wacana Larangan Menggunakan TikTok
![Warga Amerika Serikat Protes Wacana Larangan Menggunakan TikTok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/b9bc5664d1f5445ee8c5b770bb320b9d.jpg)
KONTEN kreator TikTok asel Amerika Serikat Jason Linton menolak rencana pelarangan TikTok di negara Paman Sam tersebut. Jason mengaku, konten tentang tiga anaknya di Oklahoma yang ia unggah di TikTok telah membuatnya berinteraksi dengan orang-orang di seluruh dunia. Pelarangan TikTok akan menghilangkan komunitas yang telah terbentuk.
"Saya meminta politisi kita jangan mengambil komunitas yang telah kita bangun, komunitas yang bertahan lama, yang saling mencintai," kata Linton dilansir dari Reuters, Kamis (23/3).
Para kreator konten juga mengatakan TikTok telah menguntungkan bisnis kecil. Mereka menyebut 5 juta pengusaha menggunakan aplikasi tersebut.
Baca juga : Pemerintah Inggris Larang Pejabat dan Staf Gunakan TikTok
Sementara itu, anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Jamaal Bowman mengaku ada hal yang lebih penting terkait keamanan data pengguna di media sosial ketimbang hanya fokus dengan melarang TikTok.
"Mengapa histeria dan kepanikan ini mengarah ke TikTok? Mari kita lakukan hal yang benar di sini, reformasi media sosial yang komprehensif terkait dengan privasi dan keamanan," kata Bowman.
Baca juga : Tiongkok Peringatkan Kapal Perang AS Tinggalkan Laut Tiongkok Selatan
Selain Bowman, anggota parlemen lainnya, seperti Mark Pocan dan Robert Garcia juga menyuarakan agar adanya Undang-Undang pengaturan privasi yang akan menangani semua perusahaan media sosial. amun, suara mereka tidak cukup kuat, karena jauh lebih banyak anggota parlemen yang menginginkan TikTok dilarang.
Pekan lalu, TikTok mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden menuntut pemiliknya di Tiongkok melepaskan saham mereka atau akan dilarang oleh pemerintah.
Tuntutan tersebut merupakan langkah baru dari pemerintah AS setelah adanya kekhawatiran data pengguna TikTok di AS dapat diteruskan ke pemerintah Tiongkok. Diketahui, TikTok milik perusahaan asal Tiongkok ByteDance memiliki lebih dari 100 juta pengguna di AS.
Ini juga pertama kalinya Presiden Joe Biden menebar ancaman untuk memblokir TikTok. Presiden AS sebelumnya, Donald Trump mencoba untuk melarang TikTok pada tahun 2020, tetapi tidak disetujui oleh pengadilan. (Z-8)
Terkini Lainnya
Tren Microfeminisme Menjadi Viral, Seorang Ibu Ungkap Pengalaman Mengasuh Anak Bersama Mantan Pasangan
Begini Cara Aktifkan Fitur Pengawasan Orang Tua di Instagram dan TikTok
12 Tips Marketing Viral di TikTok untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis Online Anda
Postingan Foto Siluet Merah Viral, Media Sosial Dinilai Efektif Pengaruhi Pemilih
Intip Keseruan TikTok Awards, Buzzohero Raih Silver Agency of The Year
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap