visitaaponce.com

Jelang Unjuk Rasa, PM Prancis Bertemu Oposisi dan Serikat Pekerja

Jelang Unjuk Rasa, PM Prancis Bertemu Oposisi dan Serikat Pekerja 
Petugas kepolisian Prancis berjalan di hadapan para demonstran yang memprotes batas usia pensiiun pekerja(AFP)

PERDANA Menteri Prancis Elisabeth Borne akan memulai serangkaian konsultasi selama tiga minggu ke depan dengan para anggota parlemen oposisi, partai-partai politik, dan para pemimpin lokal setelah berminggu-minggu terjadinya aksi protes atas reformasi pensiun.

Menyusul protes besar-besaran terhadap reformasi pensiun, yang menaikkan usia pensiun resmi dari 62 menjadi 64 tahun, Borne akan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin, (27/3).

Macron telah meminta Elisabeth Borne untuk membangun platform legislatif dengan menjangkau anggota parlemen di Majelis Nasional setelah pemerintah melakukan reformasi pensiun melalui Majelis Rendah Parlemen dengan menggunakan Pasal 49.3 Konstitusi Prancis, juga memberikan hak istimewa kepada eksekutif untuk mengesahkan RUU tanpa pemungutan suara di parlemen.

Baca juga : Bentrokan Buruh dan Polisi Terjadi di Jalan-jalan di Paris Hingga Waduk

Upaya terakhir untuk melakukan hal tersebut memicu dua mosi tidak percaya, salah satunya adalah pemerintah yang bertahan dengan hanya sembilan suara dan memicu reaksi kemarahan warga di jalanan.

Baca juga : Demo Tolak Kebijakan Macron, 450 Demonstran Ditangkap dan 400 Polisi Prancis Terluka

Gerakan protes menentang reformasi pensiun telah berubah menjadi krisis domestik terbesar dalam pemerintahan kedua Macron. Bahkan polisi dan pengunjuk rasa bentrok secara terus menerus di Paris dan kota-kota lain di Prancis.

Serikat-serikat pekerja di Prancis telah menyerukan pemogokan dan demonstrasi pada hari Selasa. Borne mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan para pemimpin oposisi pada awal bulan depan dan terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan serikat pekerja.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP, Borne mengatakan bahwa ia tidak akan menggunakan Pasal 49.3 lebih lanjut di luar masalah anggaran. Sejak menjadi perdana menteri pada bulan Mei tahun lalu, Borne telah menggunakan pasal konstitusional yang kontroversial tersebut sebanyak 11 kali.

Ketika ditanya mengenai prioritasnya dalam beberapa minggu ke depan, dia menjawab dirinnya memiliki dua tujuan yakni membawa ketenangan bagi negara dalam menghadapi ketegangan-ketegangan ini, dan melangkah maju dengan memberikan jawaban atas harapan-harapan rakyat Prancis. (AFP/Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat