21 Warganya Tewas, Kepulangan Warga Thailand dari Israel Disambut Air Mata
![21 Warganya Tewas, Kepulangan Warga Thailand dari Israel Disambut Air Mata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/66dee1dbb12512120542bd0d4be6da03.jpg)
PENERBANGAN pertama warga Thailand yang melarikan diri dari konflik antara Israel dan Militan Hamas, telah mendarat di Bangkok pada Kamis (12/10). Beberapa orang menceritakan pelarian yang mengerikan itu ketika dipertemukan kembali dengan anggota keluarga yang menangis.
Keluarga-keluarga yang cemas berkumpul di bandara beberapa jam sebelum kedatangan penerbangan yang membawa 41 warga Thailand, termasuk 15 pengungsi dari Israel. Kementerian tenaga kerja Bangkok, melaporkan sekitar 30.000 orang Thailand bekerja di Israel, sebagian besar di sektor pertanian.
Dua pekerja yang baru pulang duduk di kursi roda, wajah mereka terlihat lelah setelah menempuh perjalanan panjang.
Baca juga : Soal Evakuasi WNI dari Palestina, TNI Tunggu Perintah Presiden
"Saya pikir saya tidak akan selamat. Mereka menembak terus menerus seperti di film," kata Katchakorn Pudtason kepada wartawan di bandara.
Baca juga : Begini Cara Pemerintah Selamatkan WNI di Israel maupun Palestina
"Pertempuran itu sangat intens sehingga majikan saya mengizinkan kami berlindung di rumahnya," tambahnya.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa situasinya mulai mereda dan ketika saya mencoba melarikan diri, saya mendengar suara tembakan di belakang saya dan saya menyadari bahwa saya tertembak di bagian lutut,” ujarnya.
Para pejuang Hamas pada hari Sabtu menyeberangi perbatasan Israel dengan kendaraan, melalui udara dan laut untuk membunuh lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Mereka juga menyandera puluhan sandera Israel, berkewarganegaraan ganda dan asing, yang diancam akan dibunuh oleh Hamas.
Israel telah membalas dengan mengumumkan perang untuk menghancurkan kemampuan Hamas, dengan menggempur Jalur Gaza tanpa henti.
Lebih dari 1.200 warga Palestina telah tewas di Gaza karena Israel telah meratakan seluruh blok kota dan menghancurkan ribuan bangunan.
"Jumlah warga Thailand yang tewas dalam konflik ini telah meningkat menjadi 21 orang," kata Perdana Menteri Srettha Thavisin pada hari Kamis.
Seorang warga Thailand, Yanisa Thaweekaew, yang putranya Supipat Kongkaew telah bekerja di sebuah perkebunan alpukat Israel sejak tahun lalu, mengatakan bahwa ia belum tidur selama berhari-hari.
"Anak saya adalah segalanya bagi saya. Saya khawatir. Dia adalah satu-satunya anak laki-laki yang saya miliki," katanya kepada AFP.
"Saya menangis setiap hari mengetahui bahwa dia tinggal di zona merah,” ujarnya.
Banyak dari mereka yang dipulangkan adalah buruh tani dari wilayah timur laut Thailand yang miskin dan pergi ke Israel untuk mencari upah yang jauh lebih tinggi.
Ibu dan istri Somma Sae-ja, seorang pria yang pindah ke Israel dua tahun lalu untuk bekerja di bidang pertanian mengaku cemas menunggu kepulangannya, dia selamat meski tertembak di kaki.
"Saya tidak bisa tidur semalam, saya sangat bersemangat dan khawatir," kata istrinya, Nantawan Sae-lee, 30, kepada AFP.
"Kami tidak memiliki banyak uang sehingga dia pergi ke Israel. Dia adalah orang yang sangat baik,” ujarnya.
Lebih dari 5.000 warga Thailand berusaha untuk kembali ke Thailand, bersama para diplomat yang menjajaki opsi evakuasi melalui laut dan darat.
Penerbangan repatriasi Thailand lebih lanjut dijadwalkan akan meninggalkan Israel pada hari Minggu dan Rabu minggu depan.
Sawiang Paelin, 69, dari Nong Khai, mengatakan bahwa putranya mampu menghidupi seluruh keluarganya dengan bekerja di luar negeri, namun ia bersyukur karena putranya telah kembali dengan selamat.
"Tidak ada jumlah uang yang lebih penting daripada nyawa seseorang," pungkasnya. (AFP/Z-8)
Terkini Lainnya
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Jalur Gaza, 16 Orang Tewas
5 Jurnalis Baru Saja Tewas Akibat Pemboman Israel di Gaza
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap