Polisi Jerman Gerebek Bangunan yang Dicurigai terkait Hizbullah
![Polisi Jerman Gerebek Bangunan yang Dicurigai terkait Hizbullah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/4aea1ee1038bfa21f7e4b4a4319b3b1f.jpg)
RATUSAN polisi pada Kamis (16/11) menggerebek sejumlah bangunan di seluruh Jerman karena dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Berlin bergerak untuk membendung gelombang anti-Semitisme di tengah perang Israel-Hamas.
Penggerebekan yang menargetkan 54 lokasi terjadi setelah Jerman melarang kegiatan Hamas dan organisasi terkait. "Kami mengincar tempat Islam," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.
"Pada saat banyak orang Yahudi merasa sangat terancam," Jerman, "Tidak akan menoleransi propaganda Islam atau hasutan anti-Semit yang memusuhi Israel," tambahnya.
Baca juga: Polisi Israel Konfirmasi Tiga Pria Bersenjata Tewas dalam Serangan di Jerusalem
Jerman menganggap Hizbullah sebagai, "Organisasi teroris Syiah," dan pada 2020 melarang Hizbullah melakukan aktivitas di wilayahnya.
Operasi Kamis menargetkan Pusat Islam Hamburg dan lima kelompok afiliasinya. Polisi menggeledah properti di enam dari 16 negara bagian Jerman, termasuk Hamburg, Lower Saxony, Hesse, Berlin, Baden-Wuerttemberg, dan North Rhine-Westphalia.
Baca juga: Israel Serang Libanon setelah Rudal Antitank Lukai Warga Sipil
Pusat Islam Hamburg mengelola Masjid Imam Ali, yang juga dikenal sebagai Masjid Biru. Seruan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir agar pihak berwenang menutupnya karena dugaan kaitannya dengan Iran.
Didirikan oleh imigran Iran pada 1953, Pusat Islam Hamburg telah diawasi oleh intelijen dalam negeri selama beberapa waktu. Kementerian Dalam Negeri meyakini kegiatannya, "Bertujuan menyebarkan konsep revolusioner para pemimpin tertinggi (Iran), sesuatu yang diduga melanggar tatanan konstitusional Jerman."
Tidak ada penangkapan yang dilakukan selama penggerebekan tersebut. Ini dilakukan untuk mengamankan bukti atas kecurigaan bahwa pusat Hamburg dan kelompok afiliasinya mendukung aktivitas Hizbullah.
Menyambut operasi Kamis itu, Menteri Dalam Negeri Hamburg Andy Grote mengatakan dia yakin pusat tersebut akan ditutup dalam waktu dekat. Jerman, seperti negara-negara Barat lain, berupaya mencegah perang Israel terhadap Hamas berubah menjadi konflik yang lebih luas, termasuk keterlibatan Hizbullah yang berbasis di Libanon.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang Israel di Gaza, Israel juga hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan kelompok militan termasuk Hizbullah di Libanon selatan. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
UNRWA Pembukaan Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Tim Negosiator Israel Diperkirakan Berangkat ke Kairo Melanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap