visitaaponce.com

Militer India Bawa Peralatan Khusus Selamatkan 41 Pekerja dari Terowongan Bawah Tanah

Militer India Bawa Peralatan Khusus Selamatkan 41 Pekerja dari Terowongan Bawah Tanah
Upaya penyelematan 41 pekerja India yang terjebak di reruntuhan terowongan bawah tanah(AFP)

MILITER India membawa peralatan khusus untuk menyelamatkan 41 pekerja yang terperangkap dalam reruntuhan terowongan bawah tanah.

Para pekerja telah terjebak sejak 12 November ketika tanah longsor menyebabkan sebagian dari terowongan sepanjang 4,5 kilometer yang mereka bangun runtuh sekitar 200 meter dari pintu masuk.

Memasuki minggu ketiga, penggalian yang sedang berlangsung di tiga arah, berulang kali mengalami hambatan dalam operasi tersebut.

Baca juga : Terjebak di Terowongan Himalaya, 41 Pekerja Berharap Selamat

Angkatan udara India mengatakan pada Minggu (26/11) bahwa mereka merespons dengan sigap, dengan muatan peralatan ketiga mereka sejak runtuhnya sebagian terowongan tersebut.

Baca juga : Polusi Udara di India Bikin Horor Sampai Sekolah Diliburkan

Para petugas penyelamat mengatakan bahwa mereka meminta pemotong plasma super panas untuk dibawa ke lokasi pegunungan terpencil tersebut, setelah para ahli yang mengemudikan pipa logam secara horizontal melalui batu dan beton setinggi 57 meter menabrak balok-balok logam dan kendaraan-kendaraan konstruksi tertimbun di dalam tanah.

Sebuah mesin pengebor tanah raksasa terhenti hanya sembilan meter dari penerobosan dan tak bisa bekerja secara maksimal.

Pemotong plasma akan digunakan untuk menyingkirkan bor pengebor tanah yang rusak dan logam yang menghalangi rute horizontal, sebelum penggalian dilanjutkan dengan manual mengunakan tangan.

Gelagar logam tebal di reruntuhan menghalangi rute, dan menggunakan pemotong oxyacetylene konvensional untuk membersihkannya cukup sulit, dari dalam pipa yang terbatas, hanya memiliki lebar untuk dilalui oleh satu orang penyelamat.

Angkatan udara mengatakan bahwa peralatan penting itu berasal dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan negara itu, badan penelitian teknologi pertahanan pemerintah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pengeboran vertikal juga telah mulai dilakukan untuk menggali 89 meter ke bawah, sebuah rute yang berisiko di atas para pekerja di area yang telah mengalami keruntuhan.

Pekerjaan juga telah dimulai dari sisi terowongan jalan yang paling jauh, rute ketiga yang jauh lebih panjang yang diperkirakan sekitar 480 meter.

Ketua Menteri Uttarakhand Pushkar Singh Dhami yang mengunjungi rumah salah satu pekerja yang terperangkap dan memberitahu keluarga mereka tentang upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk menyelamatkan mereka.

"Kami bekerja dengan kekuatan penuh untuk mengeluarkan semua pekerja dengan selamat," katanya dalam sebuah posting di media sosial.

Para pekerja dipastikan masih hidup untuk pertama kalinya pada hari Selasa, mengintip ke dalam lensa kamera endoskopi yang dikirim oleh tim penyelamat ke dalam pipa tipis yang mengalirkan udara, makanan, air dan listrik.

Sebuah pertukaran telepon dasar telah dipasang di lokasi tersebut sehingga keluarga para pria yang terperangkap dapat menelepon untuk berbicara dengan mereka.

Upaya penyelamatan berulang kali terhambat karena puing-puing yang berjatuhan, kekhawatiran akan terjadinya longsor lebih lanjut, dan kerusakan mesin pengeboran.

Bagi para kerabat pekerja yang putus asa dan tetap menanti penyelamatan terus diupayakan semaksimal mungkin dan secepatnya. Menurut mereka, ini merupakan cobaan berat tanpa akhir yang jelas.

Indrajeet Kumar, yang saudaranya Vishwajeet adalah salah satu dari orang-orang yang perengkap di dalam, mengatakan sangat sedih ketika saudaranya bertanya mengapa mereka masih terjebak dan belum diselamatkan.

Kumar, yang berasal dari negara bagian timur Jharkhand, mengatakan bahwa tiga sepupunya terjebak di dalam.

“Entah bagaimana, mereka bisa keluar, dan menyelamatkan nyawa mereka sehingga kembali ke rumah dan tidak akan pernah bekerja di dalam terowongan lagi," ujar Kumar.

Syed Ata Hasnain, seorang pejabat senior penyelamat dan pensiunan jenderal meminta semua pihak bersabar.

"Operasi yang sangat sulit sedang berlangsung," katanya kepada para wartawan.

"Ketika Anda melakukan sesuatu dengan gunung, Anda tidak dapat memprediksi apa pun," tambahnya.

"Situasi ini persis seperti perang,” pungkasnya (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat