Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel
![Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/f0fd6e97b4be9bd364ac08786298be70.jpg)
MESIR telah memperingatkan Israel bahwa hubungan antar negara akan terputus. Itu jika warga Palestina dari Gaza melarikan diri ke wilayahnya, Gurun Sinai.
Israel mengalihkan genosida di Gaza ke arah selatan, dengan melakukan serangan besar-besaran terhadap kota Khan Younis dan lokasi lainnya. Akibatnya, banyak warga Palestina mengungsi ke Rafah di dekat perbatasan Mesir.
Ribuan orang telah terbunuh dalam serangan Israel dalam sepekan terakhir. Menurut para pejabat intelijen dan militer Mesir mengatakan kepada rekan-rekan Israel mereka bahwa mereka sangat prihatin mengenai dampak operasi militer di Gaza selatan terhadap Mesir.
Baca juga : Yordania: Kegagalan PBB Izinkan Israel Teruskan Genosida di Gaza
Pasalnya aksi itu dapat mengakibatkan pengungsian warga Palestina ke Mesir. Kairo lebih lanjut mengatakan bahwa skenario seperti itu akan memicu krisis serius dalam hubungan diplomatik antara keduanya, yang telah menormalisasi hubungan pada 1979.
Sejak awal kampanye militer Israel pada 7 Oktober, Mesir telah menyatakan keprihatinan bahwa Tel Aviv berupaya mendorong warga Palestina ke Sinai yang berbatasan dengan Gaza.
Baca juga : 28 Bayi Prematur Dievakuasi dari RS Al-Shifa ke Mesir
Kairo telah memantau dengan cermat serangan Israel di Gaza, yang menurut Kairo mengindikasikan tujuan Tel Aviv untuk memaksa warga Palestina lebih dekat ke perbatasan Mesir.
Israel menolak kekhawatiran tersebut, mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan Hamas dan bahwa warga Palestina yang terluka dan mencari perawatan medis di Mesir akan diizinkan kembali ke wilayah tersebut.
Komentar tersebut muncul ketika Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan bahwa tidak pantas dan bertentangan dengan hukum internasional. "Itu jika warga sipil Palestina dari Gaza dipaksa masuk ke Mesir," katanya di Forum Keamanan Aspen di Washington, D.C, Amerika Serikat.
Shoukry menekankan bahwa warga Palestina yang melarikan diri ke Mesir bukanlah cara yang tepat untuk menangani konflik. Dia menekankan bahwa warga Gaza tidak boleh dihukum dan dipaksa meninggalkan wilayah mereka.
Selain itu, Kepala Layanan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan bahwa perpindahan warga Palestina dari Gaza ke Sinai adalah garis merah bagi Mesir. Kairo tidak akan mengizinkannya.
Mesir memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata selama seminggu antara Hamas dan Israel bulan lalu, meskipun gencatan senjata gagal dan Israel dengan cepat kembali menyerang wilayah tersebut.
Sekitar 85% penduduk Gaza mengungsi, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA), dengan sekelompok orang bergerak ke arah selatan sebanyak mungkin dalam upaya menghindari serangan Israel yang kejam.
Hampir 17.500 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober, yang kini telah memasuki bulan ketiga. (The New Arab/Z-4)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap