Israel Didesak Sekutu untuk Gencatan Senjata
SEJUMLAH sekutu dekat Israel mulai mendesak agar dilakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza. Negeri Zionis itu telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah terbunuh dan 51.000 lainnya terluka dalam serangan yang dilakukan Israel. Hampir 1.200 orang diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera masih disandera.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza dalam sebuah artikel bersama yang diterbitkan di surat kabar Inggris, Sunday Times.
Baca juga: ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya
"Israel tidak akan memenangkan perang ini jika operasinya menghancurkan prospek hidup berdampingan secara damai dengan Palestina," tulis keduanya.
Dalam kunjungannya ke Israel Minggu (17/12), Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna menyerukan gencatan senjata segera yang bertujuan untuk membebaskan lebih banyak sandera, memasukkan lebih banyak bantuan ke Gaza, dan bergerak menuju permulaan dari solusi politik.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan seorang karyawannya tewas dalam serangan Israel ke sebuah rumah di Rafah pada Rabu (13/12). Mereka mengutuk serangan yang katanya menewaskan sejumlah warga sipil, dan menuntut klarifikasi dari pihak berwenang Israel.
Baca juga: Tentara Israel Tembak Ibu dan Anak di Gereja Katolik, Targetkan Biara
Israel juga menghadapi tekanan untuk mengurangi operasi tempur berskala besar di Gaza ketika Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Llyod Austin melawat ke Israel mulai Senin (18/12). Amerika dengan tegas mengatakan semakin tidak nyaman dengan jatuhnya korban sipil.
Tetapi Washington tetap memberi dukungan militer dan diplomatik yang penting pada Israel untuk terus membantai warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Berbicara dalam program This Week di stasiun televisi ABC, Senator AS Chris Van Hollen mengatakan tingkat korban sipil yang sangat tinggi yang tidak dapat diterima di Gaza, dan menegaskan Amerika melihat aturan keterlibatan (rules of engagement) yang sangat longgar di Gaza.
"Kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai Amerika tercermin dalam hal ini selama kita menyediakan semua peralatan ini (bagi Israel)," tegasnya. (VOA/Z-6)
Terkini Lainnya
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Jalur Gaza, 16 Orang Tewas
Menlu Inggris David Lammy Membangun Persepsi dan Menetapkan Agenda Global
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Euro 2024
Pelatih Belanda Ronald Koeman: Semifinal Lawan Inggris akan Istimewa
Keir Starmer Mulai Bekerja Sebagai PM Inggris
Southgate Lega Bellingham Bisa Tampil Lawan Swiss di Perempat Final Euro 2024
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap