visitaaponce.com

ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya

ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya
KTT ASEAN-Jepang mendorong pembukaan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya bagi warga Gaza yang terdampak konflik.(AFP)

PARA pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang turut membahas situasi di Gaza, Palestina, selama konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dipimpin bersama oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Kami juga membahas situasi di Gaza dan pentingnya mendorong gencatan senjata permanen," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama PM Kishida usai KTT ASEAN-Jepang di Tokyo yang dipantau secara daring pada Minggu (17/12).

Selama pertemuan puncak itu, kata Jokowi, para kepala negara/pemerintahan ASEAN dan Jepang mendorong pembukaan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya bagi warga Gaza yang terdampak konflik Israel dan kelompok pejuang Hamas.

Baca juga : Jepang Siapkan Bantuan Rp499 Miliar untuk Warga Palestina

"Dan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya serta segera dimulainya proses perdamaian," kata Jokowi.

Dia menjelaskan selama 50 tahun kemitraan, ASEAN dan Jepang telah saling berperan sebagai mitra yang menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Jokowi menegaskan bahwa ASEAN dan Jepang terus berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan melalui kerja sama inklusif dan penghormatan terhadap aturan hukum internasional dan penguatan sentralitas ASEAN.

Baca juga : UNRWA Kecewa dengan Negara-negara Donor

"Para pemimpin ASEAN juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Jepang untuk implementasi dan pengutamaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, serta menyambut baik KTT mekanisme trilateral antara Jepang, China, dan Korea Selatan sebagai wujud habit of dialogue,"  tutur dia.

Sikap Jepang dalam krisis Gaza

Dalam forum tersebut, Kishida menegaskan dukungan Jepang kepada ASEAN, terutama ketika perpecahan dan konflik terjadi di berbagai kawasan dan di tengah krisis yang dihadapi dunia saat ini.

"Berdasarkan rasa saling percaya yang kuat, kita akan mengatasi tantangan-tantangan baru dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas regional, sehingga menciptakan dunia di mana setiap orang dapat menikmati kesejahteraan dan martabat manusia yang terlindungi," kata Kishida tanpa sedikit pun menyinggung Gaza.

Baca juga : Norwegia Suntik Dana Baru untuk UNRWA Merespon  Krisis Kemanusiaan di Gaza

Awal Desember lalu, Kishida menelpon PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengembalikan ketenangan di Gaza dan mematuhi hukum kemanusiaan internasional.

Kishida juga mendesak Netanyahu agar  meminimalisasi jumlah korban sipil agar tidak terus meningkat, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kishida menegaskan bahwa Tokyo mendukung solusi dua negara dan menandaskan bahwa Israel dan Palestina mesti hidup berdampingan secara damai.

Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat setelah diserang Hamas pada 7 Oktober.

Sedikitnya 18.800 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan wanita, terbunuh dan 51.000 lainnya terluka akibat serangan Israel, sedangkan Israel kehilangan 1.200 nyawa akibat serangan Hamas dan lebih dari 130 sandera masih disandera di Gaza. (Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat